Makassar, muisulsel.com – Organisasi keagamaan yang bersifat nasional seperti MUI adalah sebuah organisasi Islam yang salah satunya menjadi rujukan dan tumpuan umat Islam dalam menetapkan suatu hukum dan fatwa agama Islam.
Ketua MUI Pusat Bidang Infokom KH. Masduki Baidlowi melakukan kunjungan ke MUI Sulsel dalam rangka audiensi sekaligus mengadakan Monitoring dan Evaluasi untuk sekali dalam masa kepengurusan oleh pengurus MUI Pusat ke tiap-tiap media provinsi yang ada di Indonesia.
KH. Masduki Baidlowi, M. Si yang didampingi oleh KH. Misbahul Ulum, M. Si dan KH. Drs. Akhmad Baidun, M. Si disambut langsung oleh Ketua MUI Sulsel, Sekretaris MUI dan Bendahara Umum serta pengurus bidang MUI Sulsel di Kantor Sekretariat MUI Sulsel Jl. Masjid Raya Makassar, Sabtu, 13/11/2022 jam 16.00 Wib.
Pada kunjungan Monev tersebut Ketua MUI Pusat Bidang Infokom terlebih dahulu mendengarkan penjelasan dari para pengurus MUI Sulsel, dan diawali dengan sambutan Ketua Umum MUI Sulsel. Dalam sambutan awal tersebut Ketum MUI Sulsel mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan dari MUI Pusat. “Kami atas nama pengurus MUI Sulsel sangat berterima kasih atas kunjungan pengurus MUI Pusat dan sangat mengharapkan arahan serta bimbingannya kepada kami untuk misi keagamaan dan pengembangan keagamaan, di mana MUI ini adalah Khadimul Ummah, Shadiqul hukumah dan Inayatul Ummah Insya Allah semoga kita semua mendapatkan berkah dari Allah Swt “.
Selanjutnya dalam sambutan dan arahan oleh KH. Masduki Baidlowi mengungkapkan bahwa kita sebagai Shadiqul Hukumah tentunya mempunyai fungsi dan tidak bertentangan dengan pemerintah. “Sebagai ulama yang berkecimpung dalam MUI tentunya Shadiqul Hukumah ini punya kewajiban yang selaras dan sejalan dengan pemerintah dan MUI kedepannya ini apakah semakin maju atau malah sebaliknya itu menjadi poin terpenting. Begitu pun sebagai Khadimul Ummah, tentunya sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita untuk mengabdi kepada umat,” tuturnya.
Ia pun menambahkan bahwa Monitoring dan Evaluasi ini adalah sebuah program yang bertujuan agar adanya kesinambungan antara MUI Pusat dengan MUI Provinsi sehingga antar pengurus bisa saling kenal satu sama lain dan juga untuk memantapkan system management sehingga trust yang terbangun itu bisa tetap terjaga.
Satu hal yang sangat menarik dari penyampaian KH. Masduki Baidlowi bahwa MUI Sulsel memiliki progres yang sangat bagus sehingga bisa menjadi contoh bagi MUI Provinsi lainnya terutama di Sulawesi secara keseluruhan. Ia pun mengapresiasi sistem informasi berbasis digital yang dimiliki oleh MUI Sulsel ini sehingga hal ini perlu untuk terus di kembangkan dalam menyampaikan Islam Wasathiyah. Apa lagi masyarakat Indonesia ini didominasi oleh para milenial di mana 65% nya adalah anak muda milenial sehingga media memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini.
Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof. Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., MA., menuturkan bahwa kepengurusan MUI Sulsel hingga hari ini telah banyak mengeluarkan fatwa-fatwa dan maklumat. “Kepengurusan MUI Sulsel pada periode kali ini belum cukup setahun walaupun kantor sekretariatnya tidak besar namun kami banyak bermain di udara atau di media sosial. Semua pemberitaan yang terkait dengan MUI baik itu kabar biasa ataupun opini, News, ataupun pertanyaan-pertanyaan umat dan lainnya, termasuk fatwa-fatwa MUI dan Maklumat itu, kami keluarkan lewat website sehingga semua masyarakat bisa melihatnya,“ ungkap Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin ini.
Prof. Muammar pun menambahkan tentang apa saja program-program MUI selama masa kepengurusannya. Ia mengatakan bahwa untuk problematika keumatan melalui digital sehingga pertanyaan-pertanyaan keumatan sudah mencapai ratusan yang masuk dan semua sudah dijawab oleh MUI di mana pada periode sebelumnya tidak ada terobosan seperti ini. “Bahkan untuk kegiatan-kegiatan seperti MUI menjawab,di mana hal ini yang paling aktif berdialog sehingga mendapatkan respon yang tinggi masyarakat. Ada banyak pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang diajukan kepada MUI, misalnya bagaimana hukum Aqiqah tanpa memotong kambing tetapi diganti dengan sapi, atau misalnya fatwa tentang Uang Panai’ yang sempat santer beberapa waktu yang lalu dan MUI sudah mengeluarkan fatwanya. Alhamdulillah kantor virtual MUI ini lebih terasa bahkan pengunjungnya sudah mencapai 300 ribu, belum lagi media Podcast, FB, dan Instagram serta Youtube yang semuanya sudah ratusan video-videonya,” ungkap Prof. Muammar yang juga sebagai Sekretaris DDI Sulsel.
Disamping dari penjelasan-penjelasan tersebut, Bendahara Umum MUI Sulsel Ir. Andi Thaswin pun memaparkan tentang apa dan bagaimana serta berapa nilai nominal yang di terima oleh pengurus MUI Sulsel ini serta sumber dana tersebut dari mana saja asalnya dan sudah sejauh mana penyerapan dana tersebut. Pada akhirnya muncullah ide yang baru diinfokan oleh MUI Pusat bahwa MUI Sulsel ditunjuk menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi dan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah MUI Pusat yang awalnya direncanakan di MUI Medan dan Gubernur merespon dengan baik rencana ini.
Setelah pemaparan dari Bendum, tiap-tiap bidang pengurus pun memaparkan satu persatu mengenai porogram-program yang direncanakan dan sudah sejauh mana program tersebut berjalan serta meminta tanggapan dan arahan dari Ketua Bidang Infokom MUI Pusat ini.
Tampak hadir dalam audiensi Monev tersebut perwakilan dari masing-masing Ketua Bidang dan Komisi yang ada dalam struktur kepengurusan MUI Sulsel dan staf serta tim media.