FOKUS, muisulsel.com — “Berita Yes Opini No” tema Diklat Jurnalistik yang diselenggarakan Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulsel di Hotel Claro Makassar, Kamis (31/3/2022).
Di hadapan peserta jurnalistik Wakil Ketua Umum MUI Sulsel DR KH Mustari Bosrah MA dalam sambutanya menjelaskan saat ini informasi dan komunikasi tersebar dengan bebas sehingga memerlukan wawasan jurnalistik yang kuat agar tidak mudah termakan hoax.
“Dalam konsep Islam dijelaskan bahwa apabila kita mendapatkan suatu berita maka perlu kita tabayyun untuk mengetahui kebenarannya,” jelasnya.
Ketua Umum FKLA Sulsel Prof DR H Wahyuddin Naro MHum menuturkan selain materi tentang wawasan jurnalistik kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antar agama karena acara ini diusung oleh semua ormas lintas agama di Sulsel.
Wahyuddin yang juga Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar ini menambahkan FKLA adalah forum kemanusiaan yang bertujuan untuk menciptakan kerukunan dan membina hubungan kemanusiaan antar umat beragama.
Mengenai tema ‘Berita No Opini Yes’ sengaja usung dengan melihat fakta di masyaralat bahwa banyak pemberitaan hari yang syarat dengan kepentingan atau sudut pandang tertentu.
“Ada juga berita yang sering memojokkan lawan atau golongan tertentu sehingga ini menjadi perhatian kita untuk menanamkan pengetahuan jurnalistik yang independen tampa opini tertentu,” imbuh Ketua Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Sulsel tersebut.
Turut menjadi pembicara, DR Firdaus Muhammad (Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel/Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin), Fahruddin Palapa SPd (Anggota Komisi Infokom MUI Sulsel/Komisaris Berita Kota Makassar), Drs Asnawin Aminuddin (Jurnalis/Anggota Komisi Infokom MUI Sulsel) AS Kambie (anggota Komisi Infokom MUI Sulsel/Wartawan Tribun Timur) dan DR Arqam Azikin (Anggota Komisi Hubungan Umat Beragama MUI Sulsel) .
Turut hadir DR Muammar Bakry Lc MA (Sekum MUI Sulsel), DR H A Marjuni M Pd I, Pengurus FKLA yang hadir Andi Suriati Barisi S Ag, Nurcaya SAg MM, Aflachah Ani Mochtar SP SPd, Pastor Albert Arina, Viani Octavius, DR IR Yongris MM dan David Liong.■ Irfan