GORESAN HATI: Bekerjasama dalam Kebaikan

Makassar, muisulsel.com – Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa keterlibatan dan bantuan pihak lain.

Secara tabiat, kemampuan tiap individu terbatas. Keterbatasan itu lalu dilengkapi dengan dianugerahkannya akal pikiran ke dalam diri manusia.

Dengan akal pikiran, manusia lalu bekerjasama satu sama lain. Ada yang merancang, ada yang mengatur, ada yang bekerja dan ada pula yang melahirkan ide. Dari kerjasama itu, lahirlah apa yang disebut dengan peradaban. Dalam konsep Islam, semua golongan ini akan diberi pahala jariah, termasuk yang menawarkan ide.

من دل على خير فله أجر فاعله رواه مسلم

Siapa yang tunjukkan kebaikan pada orang lain, baginya pahala seperti pahala yang mengerjakannya

Berkolaborasi dalam melahirkan maslahat akan diganjar pahala, dan bekerjasama dalam kejahatan akan mendapatkan balasan. Kemampuan yang terbatas dapat diatasi dengan saling berbagi peran.

Imam Nawawi dalam Riyadhusshalihin menuturkan di suatu ketika terdapat sahabat yang ingin ikut berjuang namun tidak memiliki sarana, di pihak lain ada yang memiliki sarana namun terhalang oleh kemampuan fisiknya, lalu Nabi saw bersabda:

ائتِ فُلاَنًا فإنَّهُ قَدْ كَانَ تَجَهَّزَ فَمَرِضَ

Datangilah fulan, ia sudah bersiap dengan sarananya, tapi kini ia sedang sakit. 

Tuntunan Nabi saw di atas mengisyaratkan pentingnya berkolaborasi dan bekerjasama antar satu sama lain demi mewujudkan maslahat ummat. Yang diberi kemampuan pikir, bekerja dengan pikirannya. Yang diberi kemampuan fisik dan skill, berbuat dengan apa yang ada padanya. Yang diberi kemampuan harta, berjuang dengan hartanya. Demikianlah seterusnya.

Mari wujudkan kerjasama dalam setiap aktivitas demi maslahat umat. Karena pada setiap amal yang dilakukan, masing-masing akan mendapatkan bagiannya, meskipun itu hanya berupa usul dan ide.

مَنْ دَعَا إِلَى هُدَىً، كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أجُورِ مَنْ تَبِعَه، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أجُورِهمْ شَيئًا،

وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ، كَانَ عَلَيهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيئًا. رواه مسلم

Sesiapa yang mengajak kepada jalan yang baik, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun.

Dan barangsiapa yang mengajak pada keburukan, ia akan mendapat ganjaran atas keburukan yang dilakukan itu tanpa dikurangi sedikitpun. (ISR)

والله اعلم وصباح الطاعات والاقتداء

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.