Galesong, muisulsel.or.id – Ketua umum MUI Sulsel Gurutta Prof Nadjamuddin AS, MA menghadiri pemantauan rukyatul Hilal untuk penentuan awal bulan Syawal 1444 H
Pemantauan rukyatul Hilal ini berlangsung di kawasan Pantai Galesong, Kabupaten Takalar, Kamis (20/04/2023) kerjasama antara Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel bersama BMKG wilayah IV Makassar.
Menurut kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni mengatakan bahwa hasil pemantauan rukyatul Hilal ini belum terlihat di Galesong Takalar.
“Pengamatan Hilal sampai pkl 18.00 Wita belum terlihat, karena terhalang oleh awan, maka dari itu untuk kepastiannya kita menunggu sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua umum MUI Sulsel mengatakan bahwa dalam penentuan Hilal ini Islam telah mengajarkan beberapa metode diantaranya metode hisab dan metode rukyatul Hilal atau rukyatul basariyah.
“Adapun dalam penentuan Hilal bulan Syawal ini kita serahkan kepada pemerintah, dan Alangkah baiknya apabila kita mau bersatu serta mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah,” kata Gurutta Najmuddin.
Ketum MUI pun melanjutkan, berdasarkan perhitungan Hisab dari BMKG untuk wilayah Sulsel, bahwa Makassar ketinggian Hilal itu baru di satu derajat 22 menit dengan sudut 2 derajat 14 menit, ucapnya.
Dengan pemantauan demikian maka BMKG pun mengatakan bahwa saat ini Hilal belum terlihat, sehingga 1 Syawal akan jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023.
Rukyatul Hilal ini pun dihadiri dan disaksikan oleh beberapa ormas Islam lainnya, seperti pengurus wilayah Nahdlatul Ulama Sulsel, perwakilan dari Wahdah Islamiyah, dan beberapa perwakilan instansi lainnya.
Kontributor: Nur Abdal Patta