Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin Abd Safa Lc MA menghadiri Istighosah dan Pelantikan Muslimat PW NU Sulsel di Auditorium KH Muhyiddin Zain Universitas Islam Makassar (UIM), Ahad 14 Januari 2024.
Prof Nadjamuddin hadir memakai kopiah hitam dan sarung warna hijau duduk berdekatan dengan Prof H Mansur Ramli dan PJ Gubernur Sulsel (diwakili) dan Ketua DPRD Sulsel.
Prof Nadjamuddin yang juga Ketua Umum PW NU hadir bersama sejumlah pengurus MUI Sulsel diantaranya: Prof Dr KH Muammar Bakri Lc M Ag (Sekum MUI Sulsel) , Prof H Kamaluddin Abunawas MA dan pengurus MUI Sulsel lainya.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdatul Ulama (NU), Dra Hj Khofifah Indar Parawansa.
Pelantikan PW Muslimat NU Sulsel dan 6 PC Muslimat NU se-Sulsel yang dilakukan Khofifah Indar Parawansa ini juga dirangkaikan dengan Istighosah Kebangsaan.
“Dari 34 provinsi ini Provinsi terakhir untuk pelantikan periode 2023-2028. Kenapa ini terakhir? Karena menyesuaikan jadwal saya,” . Jadi ada PW, kemudian ada 6 PC belum dilantik sehingga sekalian kita lakukan, ” kata Hj Khofifah dalam sambutannya.
Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur juga mengatakan, setiap pertemuan dengan Muslimat di seluruh wilayah Indonesia, dirinya selalu menekankan bagaimana membangun empat persaudaraan.
“Pertama, adalah ukhuwah nahdliyah, yaitu persaudaraan di antara elemen-elemen NU.Kedua, adalah ukhuwah insaniah, yaitu persaudaraan di antara sesama manusia.Ketiga, adalah ukhuwah wathoniyah, yaitu persaudaraan kebangsaan, Keempat adalah ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan antar sesama Umat Islam.
Ia mengatakan, untuk menguatkan empat persaudaraan tersebut hatus dibangun mutual understanding. “Di antara keberagaman-keberagaman yang ada harus dibangun saling kesepahaman,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Tidak hanya itu, perlu membangun saling kepercayaan (mutual trust) dan saling menghormati (mutual respect)
“Ini yang menjadikan Indonesia ini solid sebagai sebuah negara kesatuan, keberagaman yang luar biasa harus kita sebagai kekuatan bangsa Indonesia,” katanya.
Irfan Suba Raya