Makassar, muisulsel.or.id – Saat ini sebagian umat Islam hanya fokus pada amalan ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah melalui zikir, sholat, puasa dan saja dan lupa dengan ibadah yang berhubungan langsung dengan manusia.
Dr KH Shaifullah Rusmin Lc M Th I (Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Sulsel) dalam ceramahnya menjelaskan ibadah dalam artian luas yaitu Hablumminallah dan Hablumminannas.
Jika kita tidak punya waktu yang cukup untuk zikir dan ibadah sholat sunah lainya maka ibadah sosial menjadi alternatif untuk meraih pahala Allah Swt.
“Misalnya kita membantu menolong atau meringankan kesusahan saudara kita atau dengan banyak melakukan sedekah itu juga menjadi pahala yang sangat besar bahkan bisa melebihi ibadah sholat sunnah kita,” katanya.
Konsep ibadah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah atau sering disebut muamalah.
Ibadah mahdhah adalah macam ibadah yang telah ditentukan dan menjadi syariat bagi umat Islam. Dalam kata lain, ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhan atau hubungan secara vertikal. Ibadah sholat, zakat, puasa, dan haji dinamakan ibadah mahdhah.
Ibadah ghairu mahdhah atau umum atau muamalah, merupakan segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah Swt. Ibadah ini dilakukan antar sesama manusia atau hubungan horizontal.
Nabi bersabda “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya, ” (Al-hadis).
Rasulullah saw menganjurkan kita umatnya agar mempunyai jiwa yang gemar memberi manfaat dan tak bersandar atau terlalu bergantung kepada orang lain. Seorang mukmin yang baik akan selalu memikirkan agar hidupnya berguna.
Dalam riwayat Imam At Tirmidzi juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menghilangkan salah satu kesulitan seorang mukmin maka Allah kelak akan hilangkan salah satu kesulitannya pada hari kiamat”.
Ajaran Islam tidak membatasi ibadah secara sempit tapi sangat luas bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah mengatakan amalan yang paling utama yang dicintai Allah adalah kebahagian yang engkau berikan kepada saudaramu diantaranya membantu saudara kita dalam kesusahan, memberi makan kepada saudara kita yang lagi kelaparan dan melepaskan saudara kita dari jeratan utang.
“Jadi kita jangan berkecil hati ketika amalan ibadah zikir kita berkurang maka amalan di atas bisa dilakukan karena sangat besar pahala yang didapatkan bahkan melebihi pahala zikir kita kepada Allah Swt apalagi di Bulan Ramadan,” katanya dikutip dari Ceramahnya di Channel YouTube MUI Sulsel (6/4/2023).
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada video di bawah ini
(Irfan Suba Raya)