MUI Cyber Partner Terbentuk, Ini Harapan untuk MCP

Makassar, muisulsel.com – Peluncuran program literasi digital dan antihoaks MUI Cyber Partner (MCP) berlangsung lancar, di Sultan Alauddin & Convention, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (3/8/22).

Tim Media Digital MUI Sulsel selaku penyelenggara melibatkan puluhan peserta program Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI Sulsel sebagai partner.

Inisiator MCP, Budi Kamrul, membagikan kaos seragam MCP kepada peserta. Juga kepada mitra lainnya sebagai simbol launching.

Peluncuran program literasi digital dan antihoaks MUI Cyber Partner (MCP) berlangsung lancar, di Sultan Alauddin & Convention, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (3/8/22).

Budi Kamrul yang juga sebagai koordinator MUI channel mengajak peserta PKU turut mengisi konten untuk media siniar podcast dan portal MUI Sulsel.

“Saya harap peserta nantinya mencari isu dan pembahasan untuk dikaji dan juga menshare berita dari portal MUI Sulsel,” kata Budi Kamrul.

Peluncuran program literasi digital dan antihoaks MUI Cyber Partner (MCP) berlangsung lancar, di Sultan Alauddin & Convention, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (3/8/22).

Budi Kamrul berharap MCP juga hadir di daerah kabupaten dengan semangat membangun dakwah.

Peluncuran program literasi digital dan antihoaks MUI Cyber Partner (MCP) berlangsung lancar, di Sultan Alauddin & Convention, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (3/8/22).

Dr Arqam Azikin, pengurus Komisi Hubungan Antarumat Beragama (HUB) MUI Sulsel hadir dalam launching ini sekaligus sebagai pemateri.

Akademisi Unismuh Makassar tersebut berharap kepada mitra MCP jeli memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikan ke sesama warganet.

“Ilmu komunikasi harus diketahui ulama karena sekarang jamannya media digital,” katanya.

Peluncuran program literasi digital dan antihoaks MUI Cyber Partner (MCP) berlangsung lancar, di Sultan Alauddin & Convention, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (3/8/22).

Hal lain, Arqam berharap kepada calon ulama menjaga sifat keulamaan dari politik terutama tidak menggunakan ayat sebagai kepentingan politik.

“Situasi politik bisa menganggu keagamaan jika kita tidak memiliki filter media yang baik. Ulama harus menjadi pendamai dan peneduh mengajak untuk tidak ikut perdebatan di media sosial. Fokus dengan dakwah Islam yang sejuk,” ujarnya.(Irfan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.