Makassar, muisulsel.com – Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr KH Muammar Bakry Lc MA mengajak pemuka agama melakukan tindakan nyata dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS di Sulsel.
“Islam adalah agama yang sangat menjaga kesucian dan kesehatan. Dalam masalah pencegahan HIV/AIDS, Islam menyatakan seorang agar segera menikah. Pelaku HIV/AIDS harus kita bantu untuk menyembuhkannya,” kata KH Muammar saat sambutan pelatihan penyuluh agama dalam pencegahan HIV/AIDS, di Hotel Horizon, Jl Jend Sudirman, Kota Makassar, Senin (22/8/22).
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Sulsel bekerja sama Kelompok Kerja Agama Sulsel selaku penyelenggara kegiatan ini.
KH Muammar yang juga koordinator Kelompok Kerja Agama Sulsel, mendukung rencana kegiatan ceramah atau khotbah keagamaan di semua tempat ibadah tentang bahaya HIV/AIDS.
“MUI SulseI juga sudah melakukan khotbah serentak untuk mengingatkan bahaya HIV/AIDS,” ujarnya.
Baca juga:
KPA Gandeng MUI Sulsel Serukan Bahaya AIDS Melalui Khutbah. Ini Materi Khutbahnya
MUI Sulsel Ijazahkan 23 Kiai Muda, Ketum Harap Dakwah dengan Sejuk
MUI Makassar Siap Buka Klinik Gratis Rehabilitasi LGBT, Dinkes dan Pakar Mendukung
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sulsel, Drs Muharram Sahude MH, mengatakan, angka penyebaran HIV di Sulsel masih tinggi. Untuk itu, Muharram mengajak semua tokoh agama untuk bahu membahu mencegah HIV/AIDS.
“Pengendalian HIV/AIDS harus dilakukan secara bermakna dan sudah saatnya semua bertindak. Epidemi HIV/AIDS juga mengancam pembangunan daerah dan nasional,” katanya.
Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. HIV yang sudah pada tahap infeksi akhir disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Ketua Permabudhi Sulsel, Dr Yongris, mengatakan, penyakit AIDS bukanlah kutukan tapi juga disebabkan pola hidup yang tidak sehat.
“Harus saling peduli dan kerja sama dengan pemerintah untuk membantu mencegah penyebaran HIV/AIDS,” kata Yongris.
Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia Sulsel, I Made Sukarta, mengatakan, pasien HIV/AIDS harus diperlakukan secara baik.
“Sehat dan sakit dalam pandangan hindu disebabkan pikiran menjadi ucapan dan perbuatan,” kata I Made Sukarta.
Menurutnya, tokoh agama memiliki peran penting dalam membangun kesadaran perilaku yang ramah.
Ketua PGWI Sulsel, Pdt Adrie Massie, mengatakan, “Kita harus menjaga pola hidup kita. Kita bisa memilih mana yang boleh dan mana yang tidak. Menikah adalah jalan yang baik untuk mencegah pernikahan”.
Tokoh Konghucu, Js Erfan Sutomo S Ft Physio MH, mengatakan, merawat tubuh yang baik adalah satu bentuk bakti kepada orang tua. Salah satu jalan untuk menghindari seks bebas adalah jangan sering menyendiri atau melamun.
“Kita perlu menyikapi dengan memberikan informasi kepada orang yang tidak tahu,” katanya. (Irfan).