FOKUS, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan Menggelar Pengukuhan Pengurus Masa Khidmat 2021 – 2026 dan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) bertajuk: Konsolidasi, Sinergi Organisasi, dan Optimalisasi Kualitas Ummat.
Kegiatan Pengukuhan dan Mukerda MUI Sulsel dihadiri oleh Dr. KH. Amirsyah Tambunan, MA, Sekjen DP MUI mewakili Ketua Umum DP MUI, PLT Gubernur Sulawesi Selatan, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen. Pol Drs. H. Merdisyam, M.Si. Yang Mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin, Yang Mewakili Danlantamal, Yang mewakili Pangkopsau, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kepala Pengadilan Tinggi Sulsel, Kepala Pengadilan Tinggi Islam Sulsel, Kakanwil Kemenag Sulsel, Walikota Makassar, Rektor Perguruan Tinggi, Kakanwil Kemenag Kota Makassar, Tokoh Ormas Keagamaan, Ketua DMI Sulsel, Pimpinan Perbankan, dan para Ketua MUI Kabupaten/Kota se-Sulsel.
Dr. KH. Mustari Bosra, yang juga Ketua Panitia Pengukuhan dan Mukerda dalam laporannya mengatakan bahwa pengukuhan, ta’aruf, dan Mukerda MUI Sulsel Masa Khidmat 2021 – 2026, bertujuan mengoptimalkan sinergi dengan Pemerintah, organisasi keagamaan Islam, dan organisasi di luar Islam, peningkatan kualitas ummat, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.
Pengukuhan diawali dengan pembacaan SK MUI Sulawesi Selatanoleh Sekretaris Umum MUI Sulsel, Dr. KH. Muammar Bakry, MA, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah oleh Sekjen DP MUI, Dr. KH. Amirsyah Tambunan. Selanjutnya pembacaan SK Komposisi Personalia Komisi dan Dewan Pengurus MUI Sulsel oleh Sekretaris Umum, Dr. KH. Muammar Bakry, diikuti pengukuhan oleh Ketua Umum MUI Sulsel, Prof. Dr. KH. Najamuddin, Lc., MA.
Dr. KH. Amirsyah Tambunan, dalam sambutannya mengatakan SDM MUI Sulsel cukup melimpah. MUI dapat menggerakkan ekonomi dan peradaban di masjid – masjid yang ada di Sulsel. MUI memiliki perhatian besar untuk melindungi ummat dengan turun ke lapangan. MUI harus bersinergi dengan ormas, PT, pesantren, dan elemen masyarakat lainnya untuk mewujudkan program kerja MUI untuk melayani ummat. Kita harus memperhatikan kondisi masyarakat kita. MUI adalah tempat memberikan nasehat kalau ada masalah atau kebijakan Pemerintah yang tidak pro pada kepentingan ummat. Ekonomi perlu digerakkan melalui ekosistem ekonomi syariah untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi oleh bangsa ini sehingga kita dapat tumbuh dan berkembang, pungkasnya.
PLT Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, SE, dalam sambutannya mengatakan bahwa pengurus MUI Sulsel adalah para ulama dan cendikiawan Muslim yang bergabung dan mendaftar di MUI sebagai pengurus berdasar pada keikhlasan dan mau bekerja untuk kepentingan ummat. Bagaimana MUI Sulsel dapat menjadi mitra Pemerintah, dan menjadi penengah atas masalah yang timbul di masyarakat. MUI harus memberikan bimbingan dan fatwah kepada Pemerintah. MUI perlu memfilter organisasi yang antitesa dengan Pemerintah, terutama ormas yang radikal, harapnya. Literasi digital di masjid perlu diimplementasikan untuk mencari informasi terkait masjid, hadist, mazhab, tafsir, dan lain – lain, harapnya. Andi Sudirman Sulaiman juga berharap MUI memiliki lembaga keuangan/perbankan syariah sebagai penguatan ekonomi mikro. Kebijakan apa yang dapat kami lakukan untuk bersinergi kepada MUI, paparnya.
Prof. Dr. Sukardi Weda, S.S., M.Hum., yang juga Sekretaris bidang Infokom MUI Sulsel, menyambut baik pengukuhan dan Mukerda MUI Sulsel masa khidmat 2021 – 2026. Kegiatan pengukuhan ini adalah momentum untuk menjalin silaturahim sesama pengurus MUI Sulsel, sehingga dapat saling mengenal dan dapat melahirkan program kerja yang dapat dirasakan oleh ummat.
Dalam kegiatan ini, juga dirangkaikan dengan Peluncuran media Saluran Media Channel MUI Sulsel. PLT Gubernur juga menyerahkan wakaf Al-Quran sebanyak 2000 eksamplar. ***