Sejarah Singkat Pembangunan Masjid Islamic Center Dato’ Tiro Bulukumba.

Bulukumba, muisulsel.com – Masjid adalah pusat sarana ibadah sejak zaman Nabi saw, Khulafaur Rasyidin, dan para dinasti-dinasti kerajaan Islam hingga ke nusantara saat ini.

Di Sulawesi Selatan terdapat banyak masjid-masjid dengan sejarah pembangunannya salah satunya Masjid Islamic Center Dato’ Tiro (ICDT) Bulukumba yang kini menjadi salah satu ikon di Kabupaten Bulukumba saat ini.
2019 Nationals Results – The American Natural Bodybuilding Federation tbol cycle home – trenbolone acetate 100mg/ml, trenbolone acetate uses in bodybuilding – naincubator
Bangunannya yang besar dan luas serta keindahannya dan letaknya yang strategis di Jalan Poros provinsi Makassar-Bulukumba membuat masjid ini semakin dikenal dan ramai oleh pengunjung, tetapi banyak juga orang yang senang singgah atau datang ke masjid ini hanya karena ingin menikmati suasananya sambil berfoto ria. Apalagi di halaman masjid ICDT juga ada sejumlah kios-kios kuliner yang menyajikan berbagai macam makanan dan minuman.

Di Facebook, Instagram atau media sosial lainnya selalu saja ada yang memposting foto dan tulisan tentang masjid ICDT Bulukumba.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui bagian Kesra pada tanggal 13 Juni 2022 menuliskan tentang sejarah singkat pembangunan Masjid Islamic Center Datu’ Tiro Bulukumba.

Dalam hal ini, penulis yang juga anggota Komisi Kominfo MUI Sulsel Asnawin Aminuddin menjelaskan bahwa gagasan pembangunan Masjid Islamic Center Dato’ Tiro Bulukumba (awalnya disebut Masjid Agung Bulukumba) bermula dari hasil pertemuan Bupati Bulukumba, H. A. Patabai Pabokori, dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur ormas Islam dan unsur pemuda di Baruga Rumah Jabatan Bupati Bulukumba 22 Juli 2002.

Hasil pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan panitia pembangunan masjid agung Bulukumba yang diSKkan oleh Bupati Bulukumba tgl 15 Agustus 2002 dan mengamanahkan Drs. H. Andi Hardi Pangki sebagai ketua umum panitia pembangunan masjid agung Bulukumba, tetapi sayangnya ia wafat Jelang akhir tahun 2002.

Guna kelancaran pembangunan, rapat kembali dilaksanakan dan menyepakati Drs. H. A. Patabai Pabokori sebagai penanggung jawab pembangunan masjid agung Bulukumba dengan SK Bupati Nomor. KPTS 04/I/2003 dan juga sebagai koordinator pengumpulan dana tingkat Kecamatan Kabupaten Bulukumba.

Masjid ini dibangun di atas tanah milik pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan dasar hak berupa sertifikat No: 00008 nama pemegang hak pemerintah Republik Indonesia Cq. Pemerintah Kabupaten Bulukumba.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan H. M. Amin Syam pada hari jadi Bulukumba yang juga bertepatan dengan peresmian kantor DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 04 Februari 2003.

Pada tahun 2003 dan 2004 pemerintah Kabupaten Bulukumba menganggarkan biaya pembangunan masjid dalam APBD sebesar Rp. 5.750.000.000, dan bantuan masyarakat sebesar Rp. 741.601.000. Selain itu juga, terdapat sumbangan donatur tetap bagi pejabat eselon dan PNS selama 7 bulan sejak bulan April hingga Oktober 2005.

Singkatnya dalam perjalanan pembangunan masjid ini, di tahun 2011 pada masa pemerintahan Bupati Bulukumba H. Zainuddin Hasan dibentuklah kepanitiaan penuntasan pembangunan Islamic Center Kabupaten Bulukumba.

Hingga saatnya Bupati Bulukumba tgl 26 Mei 2014 menyampaikan surat kepada pimpinan DPRD terkait penamaan Masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba dan tepat pada tgl 29 Juni 2014 yakni 1 Ramadhan 1435 Hijriyah untuk pertama kalinya masjid ini dipergunakan untuk salat lima waktu yang dikoordinasikan oleh bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Bulukumba.

Pada tahun 2015 Bupati Bulukumba menetapkan keputusan tentang pembentukan pengurus Masjid Islamic Center Dato’ Tiro Bulukumba masa bakti 2015-2018 dan seterusnya. Perpanjangan masa bakti pengurus Masjid ini diSKkan langsung oleh Bupati hingga saat ini. (NAP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.