Makassar, muisulsel.or.id – Konsep Maqasidul Quran itu dapat dilihat dari beberapa hal. Syekh Ahmad Mustafa mengulasnya saat menjadi narasumber pada Seminar internasional yang digelar oleh FSH UIN Alauddin Makassar kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.
Menurutnya, pertama adalah tentang Tauhid, yang kedua adalah Kematian dan yang ketiga adalah Kebangkitan serta yang keempat adalah keadilan atau Al ‘Adallah, dan hal ini menjadi hal penting di dalam Alquran.
Syekh Ahmad Mustafa seorang Khadim Madrasah An-Nuriyah di Kairo Mesir menjadi pemateri pertama pada seminar yang dipusatkan di ballroom Hotel Alauddin Jl. Sultan Alauddin Makassar dengan mengambil tema konsep Maqasid Dalam Perspektif Said Nursi dan Urgensinya pada Kehidupan Umat,
Ia juga menegaskan bahwa Maqasid Alquran itu bisa dilihat dari lembaran Alquran yang dimulai dari surah yang ada di dalamnya, jumlah yang ada dalam Alquran atau ayat bahkan yang ada pada titik huruf dalam Alquran semuanya adalah maqasid, oleh karenanya ajaran utama pada Alquran itu ada pada seluruh rangkaian dari Alquran itu sendiri.
“Dalam Alquran itu ada istilah kulliyat dan ada istilah misliyat dan Alquran itu diibaratkan sebuah ranting dan ranting itu tidak dianggap cukup ketika kita hanya menyebutnya sebagaian saja tetapi di balik ranting itu ada biji-bijian dan biji-biji inilah yang akan kembali menjadi pohon. Jadi Alquran itu diibaratkan sebagai sebuah pohon yang memiliki ranting dan biji-bijian atau buah dan buah itu pula lah yang akan menjadi pohon kembali” jelas Syekh Ahmad Mustafa. Kamis 09 Februari 2023.
Di sisi lain lanjutnya, bahwa di dalam Alquran itu kita temukan senantiasa memiliki maqasid-maqasid itu sendiri khususnya terhadap Al Muhasabatu Aladdin yang dapat dijelaskan dengan memelihara akal, memelihara hati dan memelihara jiwa kita. Jika semua hal tersebut dapat terpelihara dengan baik maka itulah Maqasidul Quran.
Seminar ini dipandu oleh moderator Dr H Abdul Wahid haddade, Lc MAg yang juga adalah dosen pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar yang dipercayakan sebagai penerjemah dari Syekh Ahmad Mustafa.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Umum MUI bersama Sekretaris Umum MUI Sulsel yang juga memberikan sambutannya beserta Wakil Rektor III, hadir pula menyaksikan Dewan Pembina bersama beberapa pengurus MUI, para Kaprodi dan mahasiswa serta segenap civitas akademika FSH UIN Alauddin dan para tamu undangan
Kontributor: Nur Abdal Patta