Unismuh Wisuda 64 Kiai Muda Alumni Pendidikan Ulama Tarjih

Makassar, muisulsel.com – Sejak didirikan tahun 2011 hingga saat ini, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar baru pertama kali menggelar wisuda khusus bagi alumninya.

Sebanyak 64 alumni PUTM Unismuh Makassar dari delapan angkatan, dari tahun 2011 hingga 2018, mengikuti wisuda akbar lintas angkatan. Wisuda Akbar tersebut digelar di Aula Kedokteran, Lantai 2 Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Kampus Unismuh, Sabtu, (01/10/2022).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel yang juga Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, mengukuhkan 64 alumni PUTM tersebut. “Kini mereka berhak menyandang gelar ‘Kiai Muda’,” ungkapnya.

Direktur PUTM Unismuh Makassar, Dr KH Abbas Baco Miro, melaporkan wisuda akbar yang dilaksanakan delapan angkatan ini merupakan wujud pertanggungjawaban pembinaan kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah bahwa PUTM telah berjalan dengan baik.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban bahwa inilah alumni yang telah berikrar sejak masuk di PUT dan akan mengambil peran strategis dakwah di tengah masyarakat,” ungkap Kiai Abbas.

Ia juga berharap mahasiswa PUTM yang belum diwisuda untuk terus meningkatkan prestasinya, termasuk dapat mencapai IPK paling rendah 3,5 dan bahkan bisa mencapai IPK tertinggi yakni 4.0.

Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh, Dr Amirah Mawardi, dalam sambutannya mengatakan bahwa secara formal mahasiswa PUTM adalah mahasiswa FAI. Saat ini, katanya, FAI Unismuh telah membina 6 program studi, yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab, Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalah), al Ahwal as Syakhshiyah (Hukum Keluarga), Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam.

Amirah, lanjutnya, mengatakan bahwa alumni PUT dari angkatan pertama sampai angkatan ketiga sudah ada yang melanjutkan studi S3, dan 5 orang sudah meraih gelar magister. Ia menambahkan alumni PUTM yang disebar di pelosok-pelosok merupakan salah satu program unggulan PP Muhammadiyah yang bekerjasama dengan Unismuh Makassar.

Ketua PWM Sulsel, Prof Ambo Asse menegaskan bahwa alumni PUTM adalah bagian dari pewaris para nabi. “Apa yang menjadi tugas nabi telah menjadi tugas kita, tugas alumni maupun mahasiswa,” kata Ambo.

Menurutnya, ulama itu manusia luar biasa dan harus menjadi teladan dari segala hal, termasuk selalu menjaga sikap dan ucapannya. Prof Ambo mengutip Surah Ali Imran ayat 104, bahwa ada tiga perintah dalam surah ini, yakni menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari perbuatan munkar.

“Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Yang jelas, semua yang dilakukan harus berpedoman kepada al Qur’an dan hadits Nabi, dan tak usah mencari jalan lain,” tandas Ambo.

 

Foto bersama 64 Kiai Muda Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Usai Wisuda Akbar

Muhammadiyah, katanya, berupaya tetap konsisten terhadap ajaran agama Islam. Oleh karena itu, organisasi ini harus dipelihara. “Agar organisasi ini terpelihara dengan baik, pendidikan harus jalan,” ujar Prof Ambo.

Pada akhir acara, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse juga menyerahkan buku kepada Ketua IKA PUTM Unismuh Makassar. Acara Wisuda Akbar turut dihadiri Wakil Rektor IV Unismuh Drs. KH. Mawardi Pewangi, M,Pd.I, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Dr. Ihyani Malik, Direktur Ma’had Al-Birr Lukman Abdul Samad, Lc, Wakil Direktur Ma’had Al-Birr Dr. Ali Bakri, sejumlah wakil dekan, dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel.

Jajaran pengelola PUTM hadir lengkap, Direktur PUTM Unismuh Dr. KH. Abbas Baco Miro, Wakil Direktur KM. Ahmad Nashir, M.Pd.I, dan Sekretaris PUT Dr. Dahlan Lamabawa. Selain itu, keluarga almarhum pendiri PUTM dan mantan pengelola PUTM juga hadir.

Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Unismuh Makassar dibuka pada 03 Dzulhijjah 1432 Hijriyah yang bertepatan dengan 01 Oktober 2011. Yudisium pertama sebanyak 15 orang dilaksanakan Kampus PUTM Unismuh, Jalan Tala’salapang, No 40-D, Makassar, pada hari Senin, 09 November 2015.

Ke-15 alumni pertama tersebut diyudisium setelah Ujian Kitab Kuning, Tafsir, Hadist, Fikhi, dan Ketarjihan di hadapan sejumlah ulama Muhammadiyah dan Pimpinan Pondok Pesantren, antara lain Dr. KH. Andi Abdul Hamzah, Dr. KH. Abbas Baco Miro, Drs. KH. Jalaluddin Sanusi, dan Drs. KH. Jayatun MA. (Asnawin/RZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.