Viral, Potongan Video Tentang Dalil Bom Bunuh Diri. Ini Tanggapan MUI Sulsel

Kondisi Polsek Astanaanyar usai ledakan bom

Makassar, muisulsel.com – Sebuah potongan video viral yang saat ini menyebar di WAG dimana seorang dai terkenal di Indonesia menjelaskan Gerakan Bunuh Diri itu versi barat. “Ini titipan ulama Mesir. Jangan katakan Bom Bunuh Diri tetapi Gerakan Mati Syahid,” ungkapnya di awal potongan video tersebut.

Ulama tersebut pun memberikan dalil tentang Gerakan Mati Syahid.  “Dimana sewaktu perang uhud, Nabi dan pasukannya terkepung dan seorang sahabat menghunuskan pedangnya dan masuk ke dalam pasukan kafir dan menghantam semua pasukan kafir, dia pun mati. Itu mati syahid,” ulasnya.

Potongan Video tersebut merupakan video lama yang diunggah kembali di saat bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar Bandung. Potongan tersebut seakan menjadi alasan pembenaran dan dukungan kepada pelaku Bom Bunuh Diri yang terjadi.

Kondisi Polsek Astanaanyar usai ledakan bom
Kondisi Polsek Astanaanyar usai ledakan bom

Menanggapi potongan video ceramah tersebut, Sekretaris Umum MUI Sulsel ust. Muammar Bakry saat dikonfirmasi mengatakan bahwa istilah Harakah Istisyhadiyah (Aksi Mati Syahid) yang dimaksud dalam ceramah tersebut adalah ketika suatu wilayah atau suatu negara itu dalam keadaan perang yang dinamakan Darul Harb. Rabu (07/12/2022)

Di zaman penjajahan Belanda di mana kondisinya dalam keadaan terpaksa itu bisa dipakai istilah Harakah Istisyhadiyah yakni melakukan perlawanan walaupun dalam perlawanan tersebut telah diketahui bahwa pasti kita akan mati jika melawan.

Ust. Muammar Bakry melanjutkan penjelasannya terkait istilah berjihad ini bahwa di dalam Surat at Taubah ayat 111 Allah berfirman yang artinya ‘siap membunuh dan siap dibunuh’. Akan tetapi penjelasan dalam ayat ini mengungkapkan jika dalam kondisi perang maka itu dinamakan jihad.

Ust. Muammar Bakry saat memberikan pengajian di Masjid Al MArkaz Al Islami Makassar
Ust. Muammar Bakry saat memberikan pengajian di Masjid Al MArkaz Al Islami Makassar

Jika dalam kondisi tenang atau tidak ada konflik lalu kemudian meledakkan sebuah bom bunuh diri, maka itu bukanlah mati syahid sebagaimana dalam Islam, akan tetapi mati sia-sia/konyol.

Apa yang disampaikan oleh para Ulama Mesir terkait potongan video ceramah itu, sambung Ust Muammar sapaan akrabnya, tentang Harakah Istisyhadiyah disebutkan dalam kondisi di mana umat Islam yang berada di Palestina atau berada di negara-negara yang sedang berperang.

“Nah, dalam konteks inilah ulama berkata Harakah Istisyhadiyah. Beda halnya dengan kita di Indonesia yang kondisinya aman tenang tidak ada perang melawan penjajah dari luar, lalu sekelompok orang mengatasnamakan jihad lalu melakukan bom bunuh diri yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, maka itu haram hukumnya,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Ust. Muammar juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya yang ada di Sulawesi Selatan untuk tetap tenang menyikapi bom bunuh diri yang baru terjadi.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan jangan cepat terprovokasi dengan potongan video yang menyebarkan rasa benci dan adu domba. Kita harus melihat secara penuh isi ceramah tersebut dan langsung mengkomunikasikan kepada tokoh agama dan ulama-ulama yang ada di lingkungannya,” harapnya.

Diakhir tanggapannya, ust Muammar Bakry yang juga Imam Masjid Al Markaz Al Islami Jend M. Yusuf menegaskan bahwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek kemarin adalah tindakan yang sangat brutal. “Umat Islam harus mengecam tindakan brutal tersebut,” pungkasnya. (NAP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.