Luwu Utara, muisulsel.or.id – Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Luwu Utara resmi dibuka oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra Pemda Lutra, H Akram Risa, S.Pd., M.Si, di aula Kantor Urusan Agama, Kamis (11/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Muammar Bakry yang bergabung secara daring, Kakan Kemenag Lutra, Ketua Baznas, tokoh ormas Islam, tokoh agama, hingga jajaran pengurus MUI kecamatan se-Luwu Utara.
Dalam sambutannya, Akram Risa menekankan pentingnya peran MUI sebagai mitra kritis pemerintah. “MUI boleh memberikan pertimbangan, bahkan teguran terhadap pemerintah, karena di dalamnya ada berbagai ormas Islam,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan visi Bupati Lutra untuk mewujudkan masyarakat madani. “Madani artinya masyarakat yang menerapkan nilai-nilai agama dalam bermasyarakat dan bernegara. Musda ini saya harap menjadi langkah nyata untuk pembinaan keumatan,” tambahnya.
Akram juga menyoroti tantangan era digital, khususnya derasnya arus informasi di media sosial yang dapat memengaruhi masyarakat. “Di sinilah peran MUI penting. Ulama harus hadir memberi pencerahan agar hoaks dan pengaruh negatif bisa ditangkis dengan dakwah yang menyejukkan,” katanya.
Tak hanya itu, ia mengingatkan bahwa MUI memiliki hak untuk memperoleh bantuan hibah dari pemerintah. “Tinggal bagaimana komunikasi dibangun dengan baik agar sinergi berjalan efektif,” jelasnya.
Sebelumnya, Kakan Kemenag Lutra Dr H Muh Rifki Hasyim juga menekankan pentingnya Musda ini. “Siapapun yang terpilih nanti, MUI harus lebih berkontribusi. Karena di MUI berkumpul seluruh elemen ormas Islam, maka kekuatannya besar untuk mengemban amanah,” ujarnya.
Musda ini diharapkan menjadi momentum memperkuat peran ulama dalam membangun harmoni keagamaan dan sosial di Luwu Utara.
Kontributor: Nur Abdal Patta