Makassar, muisulsel.or.id – Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Luwu Utara berlangsung khidmat di aula Kantor Urusan Agama, Kamis (11/9/2025). Acara ini dihadiri Asisten Bupati, Kepala Kemenag Lutra, puluhan tokoh ormas Islam, tokoh agama, serta jajaran pengurus MUI kabupaten.
Dari Makassar, Sekretaris Umum MUI Sulsel, Prof Dr KH Muammar Bakry, turut hadir secara daring untuk memberikan arahan.
Dalam wejangannya, KH Muammar Bakry menekankan bahwa ulama harus memahami betul peran dan fungsinya di tengah masyarakat. “Ulama itu harus menjadi pengayom. Sebab MUI adalah payung besar bagi seluruh umat Islam,” ujarnya. Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) ini menambahkan, MUI juga wajib menjaga sinergi dengan pemerintah sebagai shadiqul hukumah atau mitra pemerintah. “Selain sebagai pelayan umat, kita juga punya fungsi penting untuk selalu seiring dengan pemerintah,” tambahnya.
Ketua FKUB Sulsel ini mengingatkan agar ulama tidak hanya hadir ketika ada persoalan besar. “Jangan jadi seperti alat pemadam kebakaran yang hanya muncul saat kebakaran. Kehadiran ulama itu harus terus-menerus, membimbing dan memberi pencerahan,” tegasnya.
KH Muammar juga menyinggung soal dukungan pemerintah. Ia mengingatkan adanya Keputusan Presiden tahun 2014 yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di mana MUI baik pusat hingga daerah berhak mendapatkan bantuan hibah setiap tahunnya. “Ini adalah hak MUI, maka hubungan dengan pemerintah harus saling menguatkan. Jangan hanya pemerintah yang memikirkan umat, tapi MUI juga harus aktif memberi peran,” jelasnya.
Menutup arahannya, Sekum MUI Sulsel berharap Musda MUI Lutra berjalan lancar dan segera ditindaklanjuti dengan pelantikan pengurus. “Semoga Musda ini menghasilkan keputusan yang baik, dan setelahnya pengurus bisa segera dilantik untuk langsung bekerja,” pungkasnya.
Kontributor: Nur Abdal Patta