Makassar, muisulsel.or.id – Dalam rangka dialog akhir tahun sebagai refleksi dalam menyongsong 2025 yang damai dan rukun, Ketua FKUB Sulsel yang juga selaku Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan memberikan petuah kepada para peserta dialog di hotel Vasaka, Makassar.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Plt Kakesbangpol Provinsi Sulsel, Ansyar, S.STP, pada Sabtu, 14 Desember 2024 yang dihadiri oleh Kakanwil Agama Sulsel, Bawaslu, Pimpinan Redaksi, beserta seluruh ketua-ketua majelis agama.
Sekum MUI Sulsel Prof KH Muammar Bakry menyebut, usai Pilkada serentak yang baru saja digelar di Sulsel, masyarakat harus kembali bersatu dan saling merangkul.
Hal itu diungkapkan olehnya selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel saat memberikan sambutan acara dialog akhir tahun.
“Kita berharap Sulsel tetap kondusif, apalagi saat ini kita akan menyambut pemimpin baru,” kata Prof Muammar.
Dikatakan pula oleh Prof Muammar, masyarakat harus menerima secara terbuka siapapun yang terpilih sebagai pemimpin. Meskipun itu bukan pilihan politiknya.
Ia menegaskan bahwa demi kurikulum antara masyarakat dan umat, setelah penetapan resmi dari KPU, mestinya tidak ada lagi pembahasan nomor-nomor pasangan calon.
“Tidak ada lagi nomor-nomor setelah ini, karena pemimpin terpilih adalah pemimpin kita semua,” tukasnya.
Tetapi katanya, bukan hanya masyarakat yang mesti menjaga kerukunan, tapi juga pemimpin terpilih harus bisa memberikan pelayanan terbaik.
“Kami berharap pemimpin yang dipilih rakyat dapat mengalami seluruh komponen masyarakat Sulsel,” sebutnya.
Sementara itu, Kakesbangpol menyampaikan tokoh agama dalam menyusun tahun bersejarah bagi Indonesia pada momentum pemilihan kepala daerah memiliki peran yang sangat penting.
“Berkumpulnya tokoh agama dan pemuda itu tentu saja menyampaikan pemahaman yang perlu dilakukan untuk menyongsong tahun 2025 yang akan datang,” ujarnya.
Dirinya berharap, berkumpulnya tokoh agama dan pemuda bisa menjadi pengawal demokrasi dan kelangsungan kehidupan sosial Sulsel di tahun 2025 yang akan datang.
Kontributor: Nur Abdal Patta
