Maulid Nabi Muhammad SAW: Spirit Keteladanan di Era Digital

Dr. Jumadi Al Bimawi, S. Pd.I., M. Pd.I

Makassar,muisulsel.or.id – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk meneladani akhlak beliau, lebih dari sekadar perayaan seremonial, Maulid menjadi refleksi mendalam agar umat mampu menjadikan nilai-nilai kenabian sebagai pedoman hidup. Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan disrupsi digital, teladan Rasulullah semakin relevan untuk menjaga moralitas dan arah peradaban.

Era digital memang membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan problematika baru seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, hingga krisis etika komunikasi sering mewarnai ruang publik. Spirit Maulid mengajarkan pentingnya menjaga lisan, menggunakan teknologi secara arif, serta menebarkan kasih sayang. Akhlak Rasulullah dalam kejujuran, kesantunan, dan sikap moderat menjadi solusi nyata dalam menghadapi problem moralitas zaman modern.

Lebih jauh, Maulid juga memperkuat ukhuwah dan kebersamaan, tradisi peringatan Maulid di berbagai daerah bukan hanya mempererat persaudaraan umat Islam, tetapi juga menumbuhkan harmoni dalam keberagaman bangsa. Nilai rahmatan lil-‘alamin yang dibawa Nabi Saw selaras dengan cita-cita membangun Indonesia yang damai, adil, dan beradab.
Allah SWT jelaskan akhlak Rasulullah SAW sebagaimana terdapat dalam surat Al Ahzab yaitu:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Terjemahanya:
Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

Momentum Maulid seharusnya dimaknai sebagai ajakan untuk memperkuat pendidikan karakter generasi muda, Rasulullah adalah uswatun hasanah, teladan paripurna dalam kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan kepedulian sosial. Jika nilai ini ditanamkan sejak dini, generasi Muslim akan tumbuh sebagai pribadi berakhlak mulia sekaligus siap menghadapi tantangan global. Dengan demikian, memperingati Maulid berarti memperbarui komitmen umat Islam untuk meneladani Rasulullah dalam kehidupan nyata. Spirit Maulid harus menjadi energi moral untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan berdaya saing, sehingga umat Islam mampu memberi warna terbaik bagi Indonesia dan dunia.

Profil singkat Penulis:Jumadi Al Bimawi adalah seorang pendidik, konsultan, dan Muballigh yang aktif menyuarakan pentingnya pendidikan Islam dan pembentukan karakter generasi muda.

Irfan Suba Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.