Chamdar Nur, Lc,.SH,. S. Pd. I,. M. Pd. (Anggota MUI Sul-Sel Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional)
Makassar,muisulsel.or.id – Dunia ini ibarat bayangan senja, indah dalam pandangan, namun cepat menghilang. Ia bukan tempat tinggal, melainkan tempat singgah. Dalam buaian kesenangannya, banyak manusia terperdaya, mengejar dunia seakan hidup selama-lamanya dan melupakan akhirat seolah tidak akan pernah kembali. Padahal, sejatinya dunia adalah ladang ujian, bukan tujuan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
Artinya: “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.” (HR. al-Bukhari).
Kita hanya musafir yang sebentar singgah untuk mengumpulkan bekal. Maka siapa yang sibuk mengumpulkan dunia demi dunia, sejatinya ia tengah menanam lelah, bukan menanam pahala. Bahkan, Al-Qur’an dengan tegas mengingatkan
وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلْغُرُورِ
Artinya: “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
مَنْ جَعَلَ الْهَمَّ هَمًّا وَاحِدًا هَمَّ الْآخِرَةِ كَفَاهُ اللَّهُ هَمَّ دُنْيَاهُ، وَمَنْ تَشَعَّبَتْهُ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا لَمْ يُبَالِ اللَّهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهَا هَلَكَ
Artinya: “Barang siapa menjadikan akhirat sebagai satu-satunya tujuan, Allah akan mencukupkan urusan dunianya. Dan barang siapa pikirannya bercabang-cabang karena dunia, maka Allah tidak peduli di lembah mana ia binasa.” (HR. Ibnu Majah & Ahmad)
Mengejar dunia pasti tidak akan dapat. Kalaupun dapat, pasti tidak banyak. Meskipun banyak, pasti tidak puas. Meskipun puas, pasti tidak lama. Tapi Kalau kejar akhirat, pasti dapat. Kalau dapat, pasti banyak. Kalau banyak, pasti puas. Dan kepuasannya abadi selama-lamanya.
Allah ta’ala berfirman :
بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا، وَٱلْـَٔاخِرَةُ خَيْرٌۭ وَأَبْقَىٰٓ
Artinya: “Tetapi kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A‘la: 16–17).
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا إِلَى النَّارِ مَصِيرَنَا، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ هِيَ دَارَنَا وَقَرَارَنَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya: “Ya Allah, jangan jadikan dunia sebagai cita-cita terbesar kami, atau batas ilmu kami, atau tempat kembali kami ke neraka. Jadikanlah surga sebagai tempat tinggal dan akhir tujuan kami, wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.”
Aamiin …
Irfan Suba Raya