Makassar, muisulsel.or.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan menggelar Halaqah Kebangsaan dan Keumatan yang dirangkai dengan deklarasi Pemilu Damai di ruang pola Kantor Gubernur Sulsel, Jl. Jend Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Sayangnya kegiatan ini tak dihadiri oleh Pj Gubernur dan hanya diwakilkan kepada staf ahli bidang ekonomi Drs Mujiono yang sekaligus membuka kegiatan ini.
Kegiatan tersebut mengangkat tema kekinian ‘Peran Umat Dalam Mewujudkan Pemilu Damai di Sulawesi Selatan Menuju Masyarakat Madani dalam Kesatuan Negara Republik Indonesia’ yang dihadiri oleh sejumlah kalangan, baik ormas Islam maupun forkopimda, tak terkecuali penyelenggara pemilu.
Dr Amirsyah Tambunan, selaku Sekjen MUI Pusat dan sebagai pembicara utama mengatakan, agar kita semua dapat mewujudkan Pemilu Damai dan semua pihak harus berperan aktif dalam mensosialisasikan hal tersebut.
Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Nadjamuddin AS mengatakan dalam sambutannya, bahwa kegiatan halaqah kebangsaan dan keumatan yang dirangkai dengan deklarasi Pemilu Damai ini adalah tindak lanjut dari beberapa pertemuan yang sebelumnya telah dilakukan bersama forkopimda Provinsi.
“Salah satu tugas dan tanggung jawab dari Ulama di MUI adalah Shadiqul Hukumah, yakni sebagai mitra pemerintah sehingga MUI Sulsel perlu menggelar deklarasi Pemilu Damai ini bersama para MUI Kabupaten dan Kota se Sulawesi Selatan,” tandasnya.
Ditambahkan pula olehnya, MUI Sulsel saat ini pun telah banyak melakukan beberapa pembenahan, di antaranya telah meraih penghargaan sertifikat ISO 9001 dalam hal tertib administrasi penggunaan keuangan, kata Ketum MUI.
Usai membawakan sambutannya, Prof Nadjamuddin pun menyerahkan secara langsung deklarasi bersama dalam Pemilu Damai ini kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan, Hasbullah, SSos MSos dihadapan seluruh hadirin yang disaksikan oleh Sekjen MUI Pusat dan perwakilan TNI Polri, serta beberapa awak media.
Kontributor: Nur Abdal Patta