Karnaval Telur FKLA Usung Tema “Filosofi Telur: Kehidupan dan Cinta”

Makassar, muisulsel.or.id – Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulsel mengadakan rapat Karnaval Filosofi Telur di Cafe Goro pada Kamis (28/9/2023).

Rapat Festival telur ini mengusung tema “Filosofi Telur : Kehidupan dan Cinta”.

Ketua FKLA Sulsel Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum mengatakan kegiatan ini menyongsong Maulid Nabi dengan filosofi telur sebagai simbol kerukunan beragama.

Prof Naro yang juga Ketua Komisi Hubungan Antar Umat Beragama (HAUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel ini memandang kegiatan ini penting karena melihat kondisi keberagaman bangsa kita saat ini. Apalagi dalam agama kita dituntut untuk mengimplementasikan nilai kerukunan dalam kehidupan, katanya.

“Kita melihat juga beberapa pandangan agama tentang telur yang memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan tradisinya” katanya saat rapat persiapan karnaval telur di Cafe Goro Makasar pada Kamis (28/9/2023).

Lanjutnya ,telur warna-warni merupakan simbol keberagaman. Dari warna-warni telur kita belajar bahwa adanya keragaman yang membentuk keharmonisan.

“Filosofi telur untuk kerukunan mengajarkan tentang keragaman dan keharmonisan , melindungi hak-hak individu dan menciptakan kehidupan yang harmonis,” jelasnya.

“Jika telur pecah dari dalam maka akan menghasilkan regenerasi atau kehidupan yang baik tapi jika pecah dari luar maka akan menimbulkan perpecahan dan kerusakan”.

Sehingga perlu kita rawat dan jaga agar telur tidak mudah pecah. Kita juga berharap Festival telur nantinya bisa memberikan makna bagi hubungan keharmonisan dalam kemanusiaan.

FKLA Sulsel terdiri dari semua ormas lintas agama seperti, Keuskupan Agung Makassar,Walubi Sulsel,PHDI Sulsel, Matakin Sulsel, PGIW Sulsel dan Permabudi Sulsel.

Ketua PGIW Sulsel Pdt Adri Massie juga hadir pada rapat ini mengatakan simbol telur hampir semua agama ada sehingga sangat bagus konsep ini untuk perdamaian karena masing-masing dari agama membawa telur masing-masing.

“Kita berharap dari simbol telur ini bisa dimaknai dalam bingkai kebhinekaan dalam bernegara. Telur itu mudah rapuh dan pecah kalau kita tidak menjaganya dengan baik, ” katanya disela kehadirannya.

Ketua panitia Dr KH Hasid Hasan Palogai MA mengatakan kegiatan direncanakan pada awal Bulan November 2023 mendatang dengan menghadirkan ratusan peserta dari lintas agama di Sulsel dan masing-masing perwakilan membawa telur, ” katanya.

Lanjutnya kegiatan ini akan dilaksanakan di Tribun Karebosi Makassar dengan menghadirkan semua tokoh agama dengan membawa telur masing-masing.

Pengurus Komisi HAUB MUI Sulsel yang hadir Andi Suriyati Barisi S Ag ,Aflaha Ali Muchtar S P, Dr Muhsin Mahfuds M Th I dan Pengurus Permabudhi Sulsel Joenathan .

*Irfan Suba Raya*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.