■ Oleh: Prof DR KH M Rusydi Khalid MA, Ketua Komisi Fatwa MUI Sulsel
OPINI, muisulsel.com — Teknologi semakin canggih dengan hadirnya internet. Hal ini membuat peradaban baru bagi manusia untuk melakukan aktivitas keduniaan.
Kecanggihan internet juga membuat banyak manusia terlena dan dimanjakan oleh teknologi ini. Dengan memiliki handphone seorang bisa berkomunikasi langsung dengan orang lain baik audio maupun visual.
Ceramah atau kajian yang dulunya ramai di masjid semakin sunyi dan sepi oleh karena banyak jamaah yang lebih memilih nonton secara live lewat layar handphone di rumah masing-masing.
Dalam Al-Quran sendiri kita diperintahkan oleh Allah untuk memakmurkan masjid bahkan menjadi ciri orang beriman ketika sering ke masjid.
Hal ini digambarkan Allah dalam Al-quran “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk (At-Taubah: 18).
Menghadiri taklim atau kajian keagamaan di masjid merupakan salah satu ciri orang beriman yang memakmurkan masjid.
Bagi yang dekat rumahnya dari masjid akan sangat rugi jika tidak menghadiri majelis ilmu secara langsung karena tidak mendapatkan pahala berjamaah kecuali bagi orang yang tinggalnya jauh atau berhalangan.
Jika seorang lebih memilih tinggal di rumahnya dengan menonton ceramah lewat handphone maka pahala jamaahnya juga akan hilang. Padahal di antara ciri orang beriman adalah memakmurkan masjid.
Orang yang mempelajari Al Qur’an di masjid disebut oleh Rasulullah akan mendapat ketenangan, rahmat dan pemuliaan dari malaikat sebagaimana sabda Nabi
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).
Rasulullah juga mengancam bagi orang yang tak mengikuti shalat berjamaah di masjid “Demi (Allâh) Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sesungguhnya aku berniat menyuruh mengumpulkan kayu bakar, lalu aku menyuruh adzan untuk shalat. Kemudian aku menyuruh seorang laki-laki mengimami orang-orang. Setelah itu, akan saya datangi orang yang tidak menghadiri shalat jama’ah dan kubakar rumah-rumah mereka” .
Hadits ini menunjukan bahwa melakukan aktifitas berjamaah di masjid itu paling utama apalagi mendengar kajian ilmu agama.
Jika keadaan ini kita biarkan dengan meninggalkan masjid terutama tak menghadiri kajian ilmu maka sungguh sangat merugi terutama berimbas kepada sepinya jamaah di masjid.
Semoga kita terus istiqomah untuk menjalankan syariat islam yaitu memakmurkan masjid dengan shalat dan kajian agama untuk menambah wawasan Islam hingga mendapat keberkahan dan ketenangan.
*) Ulasan bersumber dari kajian Tafsir di Masjid Raya Makassar pada Rabu (16/2/2022).■ Irfan