Makassar, muisulsel.or.id – Usai dilantik, Donald Trump memberikan pidato pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal itu menuai banyak spekulasi dan persepsi kalangan dunia, tak terkecuali Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.
Menurut Prof Dr KH Mustari Mustafa selaku ketua bidang, dan juga selaku Wakil sekretaris bidang kerjasama DPP IMMIM mengatakan, pidato pertama Donald Trump setelah dilantik kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (semalam WIB/pagi hari waktu Amerika) mencakup berbagai isu penting seperti mengurangi keterlibatan Amerika dalam peperangan dan konflik, soal jenis kelamin, kebebasan berekspresi, dan harga diri super power Amerika kembali digelorakan (American First, Make American great again).
Makna dari pidato ini bagi Indonesia dan dunia Islam pada umumnya dapat dilihat dari beberapa perspektif:
1. Jika Amerika Serikat benar-benar mengurangi keterlibatannya dalam peperangan dan konflik, ini bisa membawa dampak positif bagi stabilitas global, termasuk di negara-negara mayoritas Muslim. Pengurangan intervensi militer dapat mengurangi ketegangan dan konflik di wilayah-wilayah yang sering menjadi sasaran intervensi Amerika.

2. Pidato Trump yang menekankan hanya ada dua jenis kelamin dan kebebasan berekspresi dapat memicu berbagai reaksi di dunia Islam. Beberapa negara mungkin melihat ini sebagai dukungan terhadap nilai-nilai konservatif yang sejalan dengan pandangan mereka, sementara yang lain mungkin melihatnya sebagai bentuk pengekangan terhadap hak-hak individu.
3. Penekanan Trump pada harga diri dan kedaulatan Amerika Serikat bahkan Trump menyebut ia diselamatkan oleh Tuhan dari ancaman untuk menegakkan reputasi Amerika, dapat menginspirasi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk lebih menekankan kedaulatan nasional dan kebanggaan akan identitas mereka. Ini bisa mendorong negara-negara untuk lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada kekuatan asing.
4. Dunia Islam mungkin memiliki reaksi beragam terhadap pidato Trump. Beberapa mungkin melihatnya sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat, sementara yang lain mungkin tetap skeptis mengingat kebijakan Trump sebelumnya yang kontroversial terhadap negara-negara mayoritas Muslim. Tergantung pada bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut diimplementasikan dan bagaimana negara-negara tersebut meresponsnya.
Kontributor: Nur Abdal Patta