Bulan Ramadan Melatih Kecerdasan

Makassar, muisulsel.or.id – Ramadan merupakan lorong panjang menuju kebermaknaan hidup. Mereka yang mampu melihat Ramadan sebagai bulan penuh hikmah yang mengantarkan manusia dari gelap menuju terang akan mendapatkan pelita di hatinya.

Kita semua mengetahui, bahwa Ramadan itu penuh ujian. Umat muslim diperintahkan untuk berlapar, merasakan dahaga, beribadah siang malam, memperbanyak amalan-amalan, serta membayar zakat dan meningkatkan sedekah, merupakan cara Allah swt meningkatkan derajat hambanya.

Ramadan juga merupakan momentum mengasah kecerdasan. Kita dilatih untuk menyelami diri sendiri, mengais makna mendasar dari diri kita sebagai manusia, sebagai hamba. Kita dilatih untuk jujur pada diri sendiri, menjernihkan hati, mengistirahatkan nafsu.

Selain itu, Ramadan sebagai bulan penuh rahmat yang bisa dimaknai untuk mengasah kecerdasan kita semua. Ada tiga terminologi kecerdasan, yang terkait paut dengan tempaan manusia di bulan Ramadan. Pertama, kecerdasan intelektual. Kedua, kecerdasan emosional, dan ketiga kecerdasan spiritual.

Pada bulan Ramadan ini, kita mendapat situasi yang sangat tepat di mana variasi tiga kecerdasan di atas memungkinkan dilatih pada diri manusia. Dan Allah melatih kita semua agar tiga kecerdasan itu terasah di bulan Ramadhan ini, bulan penuh ujian, bulan yang terlimpah segenap ampunan.

Dr KH Ruslan Wahab MA (Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel) dalam ceramahnya menyebut potensi kemaksiatan akan berkurang selama Ramadan dan sebaliknya potensi kebaikan seorang akan bertambah.

“Ada hal yang dianggap baik tetapi dimata Allah itu tidak baik dan sebaliknya hal yang dianggap jelek tetapi baik dimata Allah Swt.Oleh karenya kita membutuhkan kecerdasan dalam melaksanakannya, ” katanya dikutip dari ceramah di Channel YouTube MUI Sulsel (8/4/2023).

KH Ruslan melanjutkan sala satu yang membedakan orang cerdas dan tidak adalah zikir kepada Allah. Orang yang senantiasa zikir akan melihat dengan Nur Allah Swt sehingga semuanya menjadi terang benderang dihadapannya.

“Yang menjadi indikator kecerdasan seorang di Bulan Ramadan adalah kebaikan lebih tinggi frekuensinya di banding dengan bulan lainya dan sebaiknya kesalahan juga bisa diminimalisir itu semua disebabkan karena ada proses pencerdasan di Bulan Ramadan, ” tutupnya.

Simak video lengkapnya

*Irfan Suba Raya*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.