Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Umum MUI Sulsel Prof DR KH Nadjamuddin Abd Shafa Lc MA menyarankan agar penyuluh agama Islam perlu lebih aktif mencegah dan mengawal aliran sesat yang semakin subur di Sulawesi Selatan.
“Selama ini penyuluh agama lebih fokus ke masalah nikah saja, padahal ada tugas lain yang menyangkut kepentingan umat seperti mengawasi faham sesat yang beredar”Katanya saat memberi arahan pada acara Rapat Koordinasi Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Sulsel Identifikasi dan Deteksi Dini Aliran Faham Keagamaan Islam di Aula Kanwil Sulsel Jl. Nuri Makassar pada Selasa (21/2/2023) .
Lebih lanjut Prof Najamuddin yang juga Guru Besar Bahasa Arab Unhas Ini mengatakan MUI Sulsel hanya menetapkan dan tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan aliran sesat karena itu tugas instansi pemerintah.
Ia melanjutkan dalam menetapkan suatu aliran MUI Sulsel berpedoman pada 10 Indikator Aliran Sesat MUI Pusat. Jika kriteria itu sudah terpenuhi maka MUI bisa mengeluarkan fatwa,jelas KH Najamuddin.
Kakanwil Kemenag Sulsel Drs H Khaeroni dalam sambutanya juga mengatakan Sulsel berpotensi memiliki pemahaman perbedaan keagamaan yang cukup tinggi karena pengaruh aspek sosiologis.
Ia juga menyarankan pada tokoh agama Islam dan pemerintah agar memberi pemahman kepada umat dalam menerima perbedaan sepanjang tidak keluar dari Rukun Iman dan Islam. Ia juga menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan adanya isu politik agama di tahun pemilu ini.
“Ada beberapa titik di Sulsel yang menganut faham sesat seperti di Makassar, Gowa dan Maros”katanya.Ia mengimbau kepada kanwil kabupaten untuk lebih aktif dalam melakukan pengawalan dan melaksanakan deteksi dini sebelum faham itu menyebar luas. “Masyarakat juga lebih jeli memilih penceramah yang berpendidikan yang sanad keilmuan jelas”, tutupnya.
Pimpinan wilayah Muhamadiyah Sulsel DR KH Mustari Bosrah MA juga mengajak kepada semua elemen pemerintah dan ormas agama Islam untuk mensosialisasikan 10 kriteria faham Sesat melalu media di masyarakat, katanya saat memberi arahan.
Turut hadir, Kompol Jumahir. S.Sos (Plt. Kasubdit Sosbud Dit Intelkam Polda Sulsel),H. Muh. Tonang, S.Ag M.Ag (Kabid Urais Kemenag Sulsel) , Kolonel Inf Andi Baso ( Kabag Ops Binda Sulsel) dan Mayor Inf Amiruddin (Pabanda PAM Sinteldam XIV/Hsn).
Kontributor: Irfan