FOKUS, muisulsel.com — Duta Besar Ukraina untuk Indonesia H E Vesyl Haamiamin harap MUI lakukan diplomasi perdamaian ke Rusia. Hal ini disampaikan saat menjadi pemateri diskusi yang diadakan Komisi Hubungan Internasional MUI Sulsel yang bekerjasama dengan KAHMI melalui Meeting Zoom, Ahad (28/2/2022).
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah banyak memakan korban baik sipil maupun militer sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh di Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Vesyl berharap MUI sebagai ormas besar bisa melakukan diplomasi perdamaian ke Rusia guna meredam peperangan. “MUI bisa melakukan kontak dengan tokoh atau ormas Islam yang ada di Rusia dan Ukraina untuk melakukan upaya perdamaian. Saya juga berterimakasi kepada MUI yang telah memberikan perhatian penuh terhadap konflik ini,” ujarnya.
Ketua Bidang Hubungan Internasional MUI Sulsel Prof DR H Mustari Mustafa berharap dengan diskusi yang dilakukan dapat memberi wawasan tentang konflik yang terjadi di Ukraina dan Rusia.
“MUI harus memberikan perhatian dan mendukung pemerintah untuk melakukan upaya perdamaian, ” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan pengurus MUI Sulsel Dr H Andi Aderus Lc MA, “MUI sebagai Ormas Islam harus mengambil sikap terutama upaya perdamaian dengan berkoordinasi dengan tokoh atau ormas Islam di Rusia dan Ukraina.
Hadir sebagai pemateri diskusi Prof DR H Yuddy Chrisnandi (Dubes KBRI Ukraina, Armenia dan Georgia 2017-2021dan Mantan MENPAN-RB RI), Muh Natsir (Kordinator Presidium KAHMI Sulsel), DR H Andi Aderus, Lc MA (MUI Sulsel), Dodo Soedrajat (Mantan Diplomat RI di Rusia) dan Hidayah Muhallim (Moderator).
Diskusi ini juga dihadiri oleh Mufti Tatar Krimea Ayder Rustemov dari Ukraina.■ Irfan