Makassar, muisulsel.or.id – Festival Telur Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulsel ditargetkan raih Museum RekorĀ Indonesia (MURI).
Hal ini disampaikan Ketua Umum FKLA Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum pada rapat persiapan Festival Telur Lintas Agama yang berlangsung di Kantor Sekretariat WALUBI Jln Kajaolalido Makassar Selasa (10/10 2023).
Prof Naro mengatakan untuk meraih rekor MURI maka harus mempersiapkan seluruh persyaratan, misalnya dibuat unik dengan jumlah peserta yang banyak dan lainya.
Dalam rapat tersebut Prof Naro yang juga sebagai ketua Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Sulsel menjelaskan filosofi telur sebagai simbol kebersamaan dan kemanusiaan.
“Filosofi telur untuk kerukunan mengajarkan tentang keragaman dan keharmonisan , melindungi hak-hak individu dan menciptakan kehidupan yang harmonis,” jelasnya.
“Jika telur pecah dari dalam maka akan menghasilkan regenerasi atau kehidupan yang baik tapi jika pecah dari luar maka akan menimbulkan perpecahan dan kerusakan”.
Sehingga perlu kita rawat dan jaga agar telur tidak mudah pecah. Kita juga berharap Festival telur nantinya bisa memberikan makna bagi hubungan keharmonisan dalam kemanusiaan.
Sementara itu wakil ketua Umum Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI) Roy Ruslim juga mengapresiasi atas rencana kegiatan Festival telur FKLA. Menurutnya ini sangat bagus untuk menjalin persatuan.
Ruslim juga merasa bangga dengan kunjung semua pemuka agama di kantor Sekretariat WALUBI.
Ruslin juga mengatakan aksi nyata lebih bagus ketimbang melakukan seminar atau diskusi.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Permabudhi Sulsel Ir Yonggris, menurutnya kegiatan Festival Telur merupakan cara terbaik untuk merawat persatuan ketimbang melakukan diskusi dan seminar.
Kegiatan direncanakan berlangsung pada 16 November 2023 mendatang bertepatan dengan Hari Perdamaian Dunia. “Kegiatan Festival Telur ini mengusung tema “Kehidupan dan Cinta Kasih”, kata sekertaris FKLA Dr KH Hasid Hasan Palogai MA.
Ketua PGWI Sulsel Pdt Adrie Massie juga berharap kegiatan ini bisa menghadirkan kalangan anak sekolah dengan masing-masing perwakilan agama membawa telur.
Turut Hadir Wakil Ketua MUI Sulsel Prof Dr KH Mustari Bosrah MA dan Pengurus HAUB MUI Sulsel Prof Dr Hj Ir Majdah M Zain M Si ,Suriyati Barisi S Ag ,Aflaha Ali Muchtar S P, dan Nurcahya SAg.
Turut Hadir Tokoh Lintas Agama Sulsel, Gede Durahman (PHDI) ,I Ketut Bali Putra,(PHDI), I Kade Wijaya (PHDI), Rudi Ho (WALUBI), David (KAMS), Florenciano Rumante (KAMS), Jonathan Yuen (Permabudhi).
Irfan Suba Raya