HIKMAH RAMADAN: Berinteraksi dengan AlQuran

Dr KH Ahmad Mujahid, MA (Pengurus MUI Kota Makassar)

Makassar,muisulsel.or.id – Malam ini kita sudah berada pada malam yang ke15. Mudah-mudahan ibadah puasa kita benar-benar tergolong ibadah puasanya diterima Allah.

“Berinteraksi dengan Al-Qur’an” kalau tema ini dicermati dengan baik maka pembahasan utamanya adalah bagaimana Alquran itu dihidupkan dalam kehidupan kita Itu poin utama yang perlu kita sampaikan. Karena itu muncul pertanyaan kenapa mesti Alquran dan bagaimana hukumnya Alquran itu dihidupkan dalam kehidupan kita.

Saya ingin memulai pembahasan ini dengan sabda Rasulullah saw “Beliau berkata : “Berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan jadikanlah Al-Qur’an itu imammu dan petunjuk jalanmu.

Kalau kata dicermati hadis tersebut dengan baik maka itu menunjukkan makna wajib berpegang kepada Alquran seperti kalimat kutibaalaikum. maka hendaklah kalian berpegang kepada Al-Qur’an.Apalagi setelah itu muncul kalimat kerja atau perintah hendaklah kalian menjadikan Quran itu imammu dan menjadikan Quran itu petunjuk jalanmu maka itu wajib hukumnya berpegang kepada Al-Qur’an.

Bahkan Rasulullah saw memberikan petunjuk yang praktis ketika Beliau bersabda: ” Kalau terjadi pada kalian persoalan-persoalan yang membingungkan yang sulit seperti berada dalam kegelapan malam yang sangat gelap. Kata nabi hendaklah mengambil Quran sebagai solusinya.Maka nabi berkata:” Barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an itu di depannya sebagai tuntunannya maka Quran itu akan menuntunnya ke surga. Tapi kalau ada orang yang mengabaikan Al- Quran dia taruh di belakang punggungnya seakan-akan tidak pernah dilihatnya maka dia menuju neraka jahanam.”

Cukuplah dua hadis tersebut menjadi dasar bahwa berpegang teguh kepada Al-Qur’an itu kewajiban bagi setiap orang yang mengaku beriman kepada Al-Qur’an .Selanjutnya pertanyaannya adalah mengapa mesti Al-Qur’an? , dijawab oleh nabi dalam hadisnya. Ketika beliau bersabda ” Al-Quran itu kekayaan sejati tidak ada kekayaan selain Alquran.Dan tidak ada kefakiran dan kemiskinan kalau orang sudah berpegang teguh kepada Alquran ,jadi orang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an termasuk orang kaya di sisi Allah swt.Dan orang yang tidak berpegang teguh kepada Al-Qur’an tergolong orang miskin di sisi Allah.

Kita bisa memilih mau kaya di sisi Allah atau mau kaya di sisi makhluk? Kalau mau kaya di sisi Allah, bukan dinilai lewat barang-barang. Satu-satunya jalan untuk bisa kaya di sisi Allah swt mengambil Quran, pegang baik-baik, hidupkan dalam kehidupan kita.

Bahkan boleh jadi orang yang mengambil Al-Quran itu diuji oleh Allah dengan kemiskinan. Tapi bagi orang yang sudah menghidupkan Al- Quran dalam dirinya, kemiskinan itu bukan masalah baginya.

Selengkapnya simak video dibawah ini…

Irfa Suba Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.