Laporan MUI Pangkep
Makassar, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pangkep punya nawaitu membantu pemerintah Pangkep dalam menangani fenomena gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis atau stunting di Pangkep.
Ketua MUI Pangkep KH Abubakar Sapa, mengatakan, MUI Pangkep menyiapkan program refreshing mubalig sebagai langkah merekrut dai tim penanganan stunting.
“Dai yang mengerti stunting sehingga bisa membantu Pemda Pangkep dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya stunting melalui mimbar dakwah,” kata KH Abubakar Sapa dalam rapat program kerja 2022 dan rencana kerja tahun 2023, di RM Raja Muda, Pangkep, Selasa (19/7/2022).
KH Abubakar Sapa menjelaskan bahwa program MUI harus disinergikan dengan program pemerintah.
BACA JUGA:
Halo! Ini Pelamar yang Lolos Masuk Pengaderan Ulama MUI Sulsel
Musyawarah MUI Segeri Pangkep, Pilih Ketua dan Sosialisasi Fatwa MUI No 56 Tahun 2021
Ketum MUI Sulsel Anggap Bone Tuan Rumah MTQ Provinsi yang Meriah dan Lengkap
KH Abubakar berharap program MUI dapat membantu Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau yang menargetkan zero stunting di tahun 2026.
Sumbet mencatat pada 2021 stunting Pangkep berada di angka 12,14 persen. Sebelumya, stunting Pangkep sempat menyentuh angka 17 persen.
Dai penanganan stunting, lanjut KH Abubakar, juga nantinya akan dibekali dengan materi pencegahan perkawinan anak, sehingga materi dakwahnya tidak hanya seputar pada aspek teologis, tetapi mampu membaca apa yang menjadi persoalan sosial keumatan lainya.
Sekretaris Umum MUI Pangkep Dr Usman Alwi MPdi, mengatakan, program dai stunting diharapkan dapat melahirkan dai yang bisa mensosialisasikan tentang bahaya dan pencegahan stunting.
“Kegiatan ini sebagai wujud bantuan MUI terhadap pemerintah karena MUI merupakan mitra pemerintah,” kata Usman Alwi.
Rapat dihadiri oleh dewan pertimbangan, pengurus harian, dan ketua-ketua komisi MUI Kebupaten Pangkep. (MUI Pangkep/Irfan)