Gowa, muisulsel.or.id – Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, Mayjen TNI Bangun Nawoko turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Prof Dr H Wahyuddin Naro.
Hal ini disampaikan Mayjen TNI Bangun Nawoko saat menghadiri pemakaman Almarhum Prof Naro di Pemakaman Darussalam Vale, Pakatto, Kabupaten Gowa, Selasa 26 November 2024.
Disela kehadirannya Bangun Nawoko mengapresiasi kinerja Prof Naro karena berhasil menjaga kerukunan dan persatuan antar umat beragama.
“Jadi beliau ini sangat berjasa dalam menciptakan kerukunan.Saya sangat mengenal beliau dibeberapa pertemuan dan juga berdiskusi dengan beliau. Beliau adalah tokoh moderasi beragama di Sulsel yang patut kita jadikan tauladan, ” ungkapnya.
Bangun Nawoko juga mengajak hadirin agar senantiasa berdoa untuk almarhum agar diberi tempat yang layak disi Tuhan.
Sebelumnya Almarhum Prof Dr H Wahyuddin Naro di shalatkan di Masjid Sultan Alauddin Kampus II UIN Samata Kabupaten Gowa usai sahat dzuhur ,Selasa 26 Nopember 2024.
Turut hadir Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Johanis,Prof Kamaluddin Abunawas (WR II),Prof Dr KH Ahmad Thib Raya MA (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan lainya.Sementara shalat jenazah dipimpin oleh Dr KH Kaswad Sartono MA.
Sebelumnya Prof Wahyuddin Naro berpulang ke rahmatullah pada Selasa, 26 November 2024, pukul 02.00 dini hari.
Kabar duka ini disampaikan oleh Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, Prof Dr KH Muammar Bakry di subuh hari saat Ia berada di rumah duka dengan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum yang telah memberikan banyak kontribusi besar bagi Sulawesi Selatan.
“Innalillahi wainnailaihi Raji’un,telah berpulang ke Rahmatullah Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M. Hum di RS Grestelina pada hari Selasa jam 02 dini hari, semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya, Aamiin,” kata Muammar Bakry dengan mengirimkan pesan Whatsapp ke seluruh grup bidang MUI Sulsel.
Menurut Muammar Bakry, Prof Wahyuddin Naro juga merupakan Ketua Komisi Antar Umat Beragama MUI Sulawesi Selatan. “Selama hidupnya, almarhum sangat aktif dan care dalam menjaga kerukunan di Sulawesi Selatan,” ungkap Muammar Bakry yang juga merupakan Rektor UIM Makassar.
“Semasa muda ia sangat aktif dalam pergerakan mahasiswa di UIN Alauddin Makassar, sehingga saat ini ia dapat berteman dengan anak muda dan sangat akrab ditambah jiwa sosialnya sehingga bukan hanya aktif di PMII tetapi juga di beberapa organisasi sosial lainnya seperti Pemuda Pancasila.,” Ulasnya
Dengan jiwa sosial dan menghargai keberagaman itulah belia terpilih menjadi Ketua Umum Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan tahun lalu.
Prof Wahyuddin Naro, Selasa 26 Maret 2024 dilantik sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel periode 2024-2029, lahir 31 Desember 1967 di Desa Balombong Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Dia anak pertama dari pasangan St Naisah dan Abd Roma, H. Ba.(rls)
Bukan hanya itu, di MUI Sulawesi Selatan beliau sangat hormat dengan para Ulama dan juga ikut aktif dengan beberapa kegiatan-kegiatannya di komisinya
Sulawesi Selatan sangat kehilangan seorang tokoh Kerukunan yang dapat merangkul kalangan atas tetapi juga kalangan bawah dan dapat duduk bersama untuk menjada keberagaman umat di Sulawesi Selatan.
Selain itu, Prof Wahyuddin Naro juga merupakan Guru Besar Bidang Pendidikan Islam di UIN Alauddin Makassar yang dikukuhkan menjadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar, pada Kamis, 9 Desember 2021.
Putra asli Majene, Sulawesi Barat ini dikukuhkan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis di Auditorium UIN Alauddin Makassar.
Irfan Suba Raya