Makassar, muisulsel.com – Program intensifikasi pendidikan kader ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel tahun 2022 usai. Prof Dr KH Najamuddin Lc MA menilai adab 23 peserta PKU baik dan diharap terjaga di tengah masyarakat serta santun.
“Saya melihat sudah ada perubahan pada peserta PKU terutama cara bicara dan berpakaian yang berbeda dari sebelumnya,” kata ketua umum MUI Sulsel itu saat sambutan penutupan PKU MUI Sulsel 2022, di Sultan Alauddin Hotel & Convention Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu (20/8/22).
Baca juga:
Tonton Ikhtisar Intensifikasi Pendidikan Kader Ulama MUI Sulsel 2022, Kuliah 158 Jam
Tonton Update Pendidikan Kader Ulama MUI Sulsel
Kontribusi Pemikiran Islam Pasca Hari Kemerdekaan RI
Penutupan ini dihadiri Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr KH Muammar Bakry Lc MA, Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan MUI Sulsel Dr KH Kamaluddin Abunawas MA, Staf Ahli Bidang Kesejahteraaan Pemprov Sulsel Dr Jayadi Clenbuterol reviews Nas, dan para pengurus MUI Sulsel lainnya.
KH Najamuddin berpesan, peserta menjadi ulama yang lebih merendah diri ketika di masyarakat.
“Kita berharap para peserta tetap mendakwahkan Islam yang sejuk dan damai sebagaimana yang sudah diajarkan,” kata Kiai Najamuddin, Guru Besar Universitas Hasanuddin.
KH Kamaluddin Abunawas MA yang juga koordinator panitia PKU MUI Sulsel ini, mengatakan, program PKU ini harus dilanjutkan dan ada peningkatan tahun depan.
“Kami butuh dukungan dari semua pihak untuk pelaksanaan ini ke depannya,” katanya.
KH Kamaluddin pun menyatakan, “Sebanyak 23 peserta yang berhasil lulus setelah mengikuti pengkaderan selama mulai 1-20 Agustus 2022”.
Jayadi Nas, membacakan sambutan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Gubernur mengapresiasi upaya pengurus MUI Sulsel mengadakan PKU 2022 dan upaya MUI turut menjaga kedamaian masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada MUI Sulsel yang telah berupaya menjaga persatuan dan kedamaian di tengah masyarakat dengan dakwah Islam yang menyejukkan,” kata Gubenur ditirukan Jayadi.
Jayadi juga mengapresiasi MUI karena telah memasukkan materi tentang media kepada peserta PKU.
Menurutnya sangat penting. “Kami juga berharap agar MUI mengkaji periklanan yang kurang etis karena seringkali berita yang baik diselingi dengan iklan dengan gambar yang kurang etis,” kata Jayadi.
Ilmunya Dalam
Penitia menyilakan peserta PKU menyampaikan kesan dan pesan mengenai program prioritas MUI tersebut.
Saat tampil, peserta bernama Muh Lubis, mengungkapkan, para kiai yang mengasuh PKU punya kedalaman ilmu Islam yang baru Lubis tahu saat mengikuti PKU ini.
“Terutama persoalan fiqih, Hmhadis dan Bahasa Arab. Dan yang menarik adalah saat pembahasan perbedaan mazhab karena kajiannya sangat dalam,” kata Muh Lubis, staf pengajar Ponpes DDI ABRAD Makassar.
Peserta bernama Muhshimannur S, mengatakan, materi PKU berkesan dan sulit didapatkan di tempat lain.
Ketum MUI Sulsel menyudahi sesi penutupan dengan memasangkan sorban ke seluruh peserta, sebagai bentuk pengukuhan lulus PKU.
Ijazah Kiai Muda untuk 23 peserta telah dibagikan. Selamat. (Irfan)