Wajo, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wajo telah sukses melaksanakan Safari Muharram pada hari Asyura di setiap kecamatan sekabupaten Wajo, di mana sebelumnya MUI Wajo juga telah sukses melaksanakan safari Ramadan.
Kali ini MUI Wajo akan kembali menggelar Safari Maulid pada bulan ini bulan Rabiul awal 1444 Hijriyah dan akan berkolaborasi dengan pemerintah setempat. “Insya Allah momentum ini akan terus kita hidupkan sebagai ajang wiridan dan dzikiran, ” pungkas Ketua MUI Wajo AG. Dr. K.H. Yunus Pasanreseng, M.Ag.
Hal tersebut diungkapkannya pada saat melakukan audiensi kepada Bupati Wajo. Ketua MUI Wajo hadir didampingi oleh sekretaris umum, bendahara umum, ketua divisi hukum, ketua divisi dakwah dan ketua bidang ekonomi. Rabu, (07/09/2022)
Selain agenda Safari Maulid, MUI Wajo juga membahas beberapa hal seperti olahraga berpikir Domino yang digelar oleh komunitas masyarakat baru-baru ini di mana acara tersebut mencatut foto Bupati Wajo dan Ketua Komisi 2 DPRD Wajo untuk menarik perhatian warga.
Terlepas dari teka-teki judi di dalamnya olahraga Domino ini juga mengandung makna abstrak yang visual dengan terpampangnya wajah Bupati dan anggota DPRD Wajo di saat sosialisasinya ini bertentangan dengan sosok seorang bupati yang agamis religius dan secara kearifan lokal beliau berada pada sakral bahasa Bugis “maniinii” yakni sosok berkarakter Panrita.
“Kami PD Majelis Ulama Indonesia Kab. Wajo tidak rela jikalau Bupati kami terkontaminasi dengan makna tersebut sebab dapat mencoreng nama baik bupati yang agamis dan religius,” tegasnya.
Pembahasan lain pada audiensi dengan Bupati, MUI Wajo juga membicarakan persoalan masyarakat yang belum lama ini warga di kelurahan Sitampae kecamatan Pammana telah dilaksanakan pertandingan olahraga sepak bola, di mana Bupati Wajo tidak tahu soal pertandingan sepak bola tersebut.
Pasalnya pertandingan ini memakai atribut atau lambang Kab Wajo sehingga menimbulkan pertanyaan besar apakah panitia acara ini mengantongi izin dari pemerintah setempat dan izin keramaian dari pihak Kepolisian.
“Saya tidak tahu menahu soal kegiatan tersebut terlebih lagi para panitia acara memasang lambang daerah dan tidak jelas siapa yang mengizinkannya ” ungkap Bupati Wajo Dr. Amran Mahmud saat dimintai tanggapannya.
Pengurus MUI Kab Wajo disambut langsung oleh Bupati Wajo di anjungan Kantor Bupati yang sekaligus sebagai ruang kerja Bupati. (NAP)