Makassar, muisulsel.or.id – Prof Dr KH Muammar Bakry Lc M Ag (Sekum MUI Sulsel) mengatakan “Sekali santri selamanya jadi santri”, katanya saat tampil jadi pembicara Hari Santri di Gedung Islamic Center IMMIM Makassar, Jln Jenderal Sudirman Selasa (24/10/ 2023).
Prof Muammar tampil menginspirasi dihadapan ratusan santri yang juga mengikuti kegiatan Exspo Hari Santri. Ia berharap para santri tetaplah menjaga nilai santrinya dan terus membawa perubahan di tenga masyarakat.
Prof Muammar juga mengatakan yang paling penting dari pesantren adalah Berkahnya Gurutta.
Alumni DDI Mangkoso ini juga berbagi pengalaman saat menjadi santri selama tujuh tahun.
“Waktu masi santri saya pernah sengaja melakukan pelanggaran hanya karena ingin mendapatkan cubitan dari Gurutta sampai dihukum mengisi kolam .Cubitan seorang guru di pesantren adalah berkah, ” tuturnya.
Ia juga mengingatkan agar para pengelola pesantren perkuat sistem karena yang membentuk karakter adalah sistem.
“Harus ada tauladan atau akhlak dari kiyai di pesantren, misalnya waktu adzan kiyainya harus bergegas ke masjid .Kiyai tidak memaksa santri untuk cium tangannya melainkan dengan sendirinya santri melakukannya apabila kiyai menampilkan akhlak yang baik,” katanya.
Prof Muammar juga mengingatkan pada orangtua agar mendidik anaknya sesuai dengan zamanya. Ia mengutip pesan Ali Bin Abi Thalib “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”.
Turut Hadir Bupati Kabupaten Maros HAS Chaidir Syam yang juga berbagi pengalaman saat menjadi santri.
Chaidir Syam mengungkapkan pesantren telah banyak memberinya inspirasi dan mengajarkan tampil ceramah di depan umum.Selain itu pesantren juga mengajarkan kedisiplinan dalam beribadah.
“Pendidikan harus diimbangi dengan ilmu agama. Alumni pesantren juga tidak kala saingannya dengan sekolah lainya.Bisa jadi pejabat dan pengusaha, ” katanya.
Irfan Suba Raya