Makassar muisulsel.com- Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof DR KH Muh Ghalib MA mengatakan siap ikut mengawal dan mensukseskan pemilu damai tahun 2024 mendatang.
Prof Ghalib hadir dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Pelanggaran Pemilu Bersama Stakeholder di Aula Kantor Bawaslu Sulsel Jln Pettarani Makassar pada Sabtu (9/12/2023).
Guru besar Tafsir UIN Alauddin ini mengatakan pemilu damai harus didukung oleh semua pihak termasuk peran MUI Sulsel yang menurutnya paling penting karena mewakili mayoritas Islam di Sulsel.
Terkait masifnya berita hoax di pemilu Prof Ghalib berharap peran semua tokoh agama termasuk MUI Sulsel. “Jadi kita perlu melakukan antisipasi seperti melakukan ceramah atau khotbah tentang bahaya hoax dan aktif melakukan kampanye di media sosial dan media elektronik lainya, ” katanya disela kehadirannya.
Ia juga mengatakan dalam Islam sudah jelas dilarang menyebarkan berita hoax karna akan berakibat fatal bagi keutuhan umat dan bangsa
“Dalam konsep Islam dijelaskan bahwa apabila kita mendapatkan suatu berita maka perlu kita tabayyun untuk mengetahui kebenarannya,”jelasnya.
Prof Ghalib melanjutkan terkait berita hoax sebenarnya sudah ada tuntunannya di dalam Al Quran Surah Al Hujurat ayat 6, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat:6).
Anggota Bawaslu Sulsel Devisi Pencegahan Pelanggaran Pemilu Drs Saiful Jihad M Ag mengatakan rapat koordinasi ini karena peran tokoh agama dan budaya samagat penting dalam menyampaikan program bawaslu seperti tokoh agama yang sering aktif ceramah di masyarakat.
“Sekrang ini para tokoh agama lebih diikuti ketimbang Bawaslu. Kami berharap para tokoh agama nantinya bisa membantu untuk mendukung pemilu yang adil, damai, dan tentram,” kata Saiful Jihad saat memimpin rapat.
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli SE juga berharap peran ulama sangat dibutuhkan dalam pemilu 2024 nanti. Ia mencontohkan beberapa program yang telah berhasil disosialisasikan berkat bantuan para tokoh agama dan budayawan.
“Di Bawaslu kami suda memiliki media yang lengkap untuk mensosialisasikan pemilu damai himbauan dan beberapa program lainya”.
“Mengenai masalah hoax kami nantinya akan meminta rekaman berupa video ceramah singkat tentang larangan hoax dari tokoh agama dan budayawan untuk disebarkan di media sosial, ” kata Mardiana.
Turut hadir perwakilan ormas semua agama dan budayawan Sulsel, seperti : NU, Muhammadyah, DMI,Aisyiah, Muslimat,PGWI,FKUB,Keuskupan Agung,dan perwakilan ormas agama lainya.
Irfan Suba Raya