Sarasehan Dai Daiyah BNPT, Ketum MUI Tekankan Hal ini

Makassar, muisulsel.or.id – Terorisme di dunia memang tidaklah mudah untuk dihilangkan bahkan mustahil, akan tetapi hal itu dapat di cegah dan diminimalisir. Melalui sarasehan yang digelar oleh BNPT, Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan menekankan beberapa hal di hadapan para dai dan daiah

Prof Dr KH Nadjamuddin AS, MA, saat menjadi narasumber dalam sebuah acara dialog kebangsaan yang dilaksanakan di hotel Claro, Jl. AP Petarani Makassar mengatakan bahwa perlunya kecerdasan dalam memahami suatu ayat dalam Alquran dan Hadis Nabi Saw.

Ketum MUI Sulsel tersebut berpendapat ada beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang menjadi radikal atau teroris. Salah satu penyebab utamanya adalah tidak seimbangnya antara ilmu dan semangat.

“Yang menyebabkan seseorang itu menjadi radikal dan teroris adalah terjadinya ketidak seimbangan antara ilmu dan semangatnya, oleh karena semangat yang sangat tinggi dalam beragama namun tidak di barengi dengan pemahaman ilmu yang mendalam,” jelas Prof Nadjamuddin dalam materinya.

Dirinya pun berpesan erat terhadap para dai agar dalam memahami agama itu di perlukan kecerdasan dalam memahami suatu teks dalam Alquran dan Hadis.

Saat ini ada banyak orang khususnya yang berpaham radikal itu hanya mengerti secara kontekstual saja, tanpa di barengi dengan kecerdasan dalam memahami, sehingga yang di tonjolkan hanyalah semangat dalam beragama tetapi tidak dengan ilmu yang mendalam.

Hal itulah yang menyebabkan diri seseorang mudah di pengaruhi untuk berpaham radikal, terlebih dengan iming-imingan masuk surga sebagaimana yang dipahami oleh para pengikut radikal tersebut.

Sementara itu, Imam besar masjid Istiqlal Prof Nazaruddin Umar saat menyampaikan materinya berpendapat bahwa seorang teroris itu hendaklah kita dekati secara persuasif, jangan dengan kekerasan.

Dirinya mengungkapkan bahwa jika kekerasan di lawan dengan kekerasan maka hal itu akan semakin menjadi-jadi.

“Mengahadapi teroris ini haruslah dengan lemah lembut dan bersikap baik, jangan dengan kekerasan. Oleh sebab dengan jalan kekerasan itu, maka kita tidak akan pernah bisa mengambil hatinya terlebih membawanya kembali ke jalan yang benar,” ujar alumni As’adiyah Sengkang ini.

Dialog kebangsaan yang bertemakan sarasehan BNPT bersama Dai dan Daiyah Sulawesi Selatan ini dihadiri oleh Deputi BNPT bersama Dirut dan jajarannya, juga di saksikan oleh Walikota Makassar yang diwakili oleh staf ahli, ratusan perwakilan dari DDI, NU, DMI, dan beberapa ormas lainnya yang terlaksana pada hari Kamis, 20 Juli 2023.

Kontributor: Nur Abdal Patta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.