Makassar, muisulsel.or.id – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Prof Dr KH Hamzah Harun Al Rasyid memberikan sambutan pada acara Doa Bersama Lintas Agama untuk Mendukung Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Acara tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Ahad, 24 November 2024, dan dihadiri berbagai elemen masyarakat.
Dalam sambutannya Prof Hamzah Harun mengatakan pelaksanaan Pilkada mudah-mudahan di akhiri dengan kedamaian dan keamanan sebagaimana shalat diakhiri dengan salam ke kanan baru ditutup dengan salam ke kiri. Ketika seluruh rangkaian proses pelaksanaan Pilkada selesai Insya Allah dua hari lagi akan datang sejatinya kita akhiri dengan kedamaian dan tanpa menimbulkan perselisihan pertentangan kebencian permusuhan persaudaraan.
“Maka saya kutip lagi pak gubernur beberapa sambutan yang lalu bahwa persaudaraan dan kedamaian adalah selamanya .Kita lakukan salam ke kanan dan salam ke kiri itu bermakna bahwa kita menjaga komitmen dengan orang-orang yang ada di sebelah kanan dan kiri kita meskipun kita berbeda agama ideologi suku bangsa tradisi terutama dari sisi pilihan politik maka kita anggap mereka sebagai saudara kita sendiri kamu adalah saya dan saya adalah kamu.
Salam ditransformasikan dalam bentuk salam kehormatan salam penuh dan mengandung kedamaian, salam kompak untuk melakukan semua proses dengan menghormati segala perbedaan . Setiap suara oleh warga negara perlu dihargai mari kita bersama-sama kompak menjadikan Pemilu ini sebagai Pemilu damai sebagai tongkat kebangkitan demokrasi kita ke depan.
Kegiatan ini melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta pasangan calon kepala daerah yang akan berkompetisi di Pilkada mendatang.
Dalam sambutannya, Prof Zudan menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan kedamaian selama tahapan Pilkada berlangsung. Ia mengapresiasi partisipasi seluruh pihak yang hadir dalam acara ini.
“Doa bersama lintas agama ini adalah wujud komitmen kita untuk menjaga Sulawesi Selatan tetap damai dan harmonis, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam berdemokrasi. Kita semua berharap Pilkada nanti berjalan dengan aman, tertib, dan damai,” ujar Prof Zudan.
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar, turut memberikan sambutan secara virtual dari Tanah Suci Mekah.
Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif Prof Zudan dalam mengadakan doa lintas agama sebagai bentuk dukungan terhadap demokrasi yang inklusif.
“Kalau mau tahu cerminan demokrasi di Indonesia Timur, lihatlah Sulawesi Selatan. Saya mohon kepada seluruh masyarakat Sulsel untuk terus menjaga kerukunan dan saling mendukung demi kesuksesan Pilkada serentak 2024,” ucap Prof Nasaruddin.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini juga mengajak seluruh peserta Pilkada, baik pasangan calon maupun masyarakat luas, untuk saling mendoakan tanpa memandang perbedaan.
“Doa adalah senjata pamungkas umat manusia. Sebagai warga Bugis Makassar, mari kita mendoakan kebaikan untuk semua, bahkan kepada lawan politik, sebagaimana Rasulullah pun mendoakan musuhnya. Dengan doa, kita bisa membangun iklim kompetisi yang sehat dan penuh keberkahan,” tambahnya
Irfan Suba Raya