Makassar, muisulsel.com – AGH M Faried Wadjedy selaku Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan membawakan ceramah takziah atas wafatnya mantan Rektor UIN Alauddin Prof Andi Rasdiyanah yang juga sekaligus sebagai salah satu ulama dari kalangan perempuan.
Dalam ceramah takziah malam kedua tersebut AGH M Faried Wadjedy mengungkapkan bela sungkawanya terhadap keluarga almarhumah dan mengatakan bahwa almarhumah adalah orang yang sangat baik dan sulit mencari sosok wanita sepertinya, dan sudah pasti kita semua merasa kehilangan dengan kepergiannya.
“Rasulullah Saw telah membekali kita dalam menghadapi situasi seperti ini haruslah senantiasa siap dalam menghadapi ujian sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Alquran” ungkap Gurutta.
Selanjutnya ia menyebutkan ayat pada Surah al-Ankabut yang artinya: Apakah manusia itu mengira setelah mereka mengaku sebagai orang beriman lalu kami tidak mengujinya, sungguh kami telah menguji umat-umat sebelum mereka dan Allah maha tahu siapa di antara mereka yang benar dalam pengakuannya dan siapa yang berbohong, tutur Pimpinan Ponpes DDI Mangkoso ini.
Sebuah ujian tidaklah hanya pada musibah atau kesusahan, akan tetapi mendapatkan kenikmatan berupa kekayaan, kesenangan, naik jabatan itu juga adalah salah satu ujian hidup. Sebagaimana di dalam surat Al Anbiya ayat 35 Allah berfirman yang artinya: Setiap yang bernyawa dan bernafas itu akan mengalami yang namanya kematian, dan kami menguji kalian dengan keburukan dan dengan kebaikan dan kepada kamilah kalian akan kembali.
Gurutta mengatakan bahwa setiap manusia yang diuji pastilah menginginkan yang namanya kelulusan, sehingga bagaimana cara kita agar bisa lulus dari ujian kesusahan dan juga ujian kesenangan, sehingga Nabi telah mempersenjatai kita agar bisa lulus dari ujian-ujian tersebut.
Oleh karena pentingnya sikap dalam menghadapi ujian tersebut, sehingga Nabi pun pernah bersabda yang artinya: Ada satu hal yang menakjubkan perihal orang yang beriman itu bahwa apa saja yang menimpa mereka dan apa saja yang terjadi pada diri mereka semua itu bernilai positif, dan tidak seorangpun yang dapat merasakannya kecuali orang-orang yang beriman.
Salah satu senjata yang dibekali kepada umat Islam adalah Apabila ditimpa kesenangan dan hal-hal yang menggembirakan maka ia cerdas untuk bersyukur dan itu bernilai positif baginya.
Satu hal yang menarik yang sempat dibahas oleh Gurutta perihal kesyukuran bahwa syukur itu memiliki tiga rukun diantaranya yang pertama adalah pengakuan tentang adanya nikmat itu berasal dari Allah. Yang kedua rukun dari syukur itu adalah kesenangan hati mendapatkan nikmat itu yang kemudian diucapkan dengan kata Alhamdulillah.
Selanjutnya rukun syukur yang ketiga dan ini adalah hakikat kesyukuran yakni Membawa Nikmat yang terkait ke arah yang dikehendaki oleh si pemberi nikmat yaitu Allah Swt.
Sebaliknya apabila orang Islam ini ditimpa dengan musibah atau ujian kesedihan maka Rasul pun menjawab apabila ia ditimpa suatu kesusahan maka ia cerdas untuk bersabar sehingga kesabarannya ini bernilai suatu kebaikan baginya.
Ceramah takziah ini dilaksanakan di rumah duka Jl. Skarda N Kota Makassar, Jumat 20 Januari 2023 malam, yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Umum MUI sulsel, hadir pula Ketua Bidang Hubungan Internasional bersama pengurus MUI lainnya, perwakilan ormas di antaranya pengurus NU, pengurus DDI beserta para hadirin jamaah takziah
Kontributor: Nur Abdal Patta