Sambut Ramadan, MUI Bantaeng Akan Gelar Orientasi Muballigh Muda

Bantaeng, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bantaeng akan menggelar pelatihan orientasi muballigh muda se Kabupaten Bantaeng dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadan.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Bantaeng Ust Drs Gafrawi Kadir, Sekretaris MUI Ust Hasanuddin Arasy serta beberapa pimpinan organisasi/komunitas dakwah dan lembaga yang dilaksanakan di ruang wakil Bupati Bantaeng pada hari Jumat, 20 Januari 2023.

MUI Bantaeng mengumpulkan sejumlah pengurus lembaga dan organisasi serta komunitas dakwah guna membicarakan pembentukan panitia orientasi mubaligh muda.

Hal tersebut disampaikan oleh wakil ketua MUI Bantaeng Dr KM Hamzah Izrail, SPdI MPd saat rapat pembentukan panitia tersebut telah usai dilaksanakan.

“Ini adalah suatu kebanggaan bagi kita, karena di Bantaeng ini memiliki banyak organisasi dakwah yang senantiasa kompak dalam mendakwahkan islam yang rahmatan lil alamin,” ucap kyai muda ini.

Ia menilai bahwa dai muda Bantaeng ini memiliki modernisasi beragama, modernisasi berbagai hak, saling mengakui, saling memahami dan tentunya hal tersebut saling menghargai, tambahnya.

Ulama yang bergelar Doktor ini menyampaikan maksud dan tujuannya di hadapan para awak media bahwa orientasi mubaligh ini sebagai pembekalan Dai sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Dalam keterangannya pun wakil ketua MUI Bantaeng ini mengatakan bahwa program orientasi mubaligh tersebut diprakarsai oleh Majelis Ulama Kabupaten Bantaeng di mana para pesertanya berasal dari para dai muda yang tergabung dalam berbagai komunitas dakwah.

“Mengenai pelaksanaan Rencananya akan dilaksanakan sebelum memasuki bulan suci Ramadan tergantung dari para panitia pelaksananya” tutur Wakil Ketua MUI Bantaeng ini.

Hamzah Izrail pun menyebutkan bahwa peserta orientasi muballigh muda ini diambil dari Dai yang tergabung dalam organisasi dakwah.

“Sehingga perlu adanya pembekalan awal, untuk mengarahkan dan mengontrol setiap dakwah yang disampaikan oleh para Dai dan Daiyah karena hal itu adalah tugas MUI” tegasnya.

Selain itu, kata Hamzah Izrail bahwa keberadaan para mubaligh di tengah masyarakat adalah sebagai penyampai ilmu agama. Namun yang lebih penting adalah, bagaimana kita bisa menyampaikan dakwah yang dapat memberikan sugesti kepada masyarakat serta bagaimana menyampaikan program pemerintah daerah yang terkait dengan keagamaan.

Pimpinan Ponpes As’adiyah Dapoko ini berharap agar para mubaligh yang ada di Bantaeng jauh dari sifat provokatif dan mampu memberikan pemahaman agama yang lebih kepada masyarakat untuk mewujudkan banteng yang lebih baik.

Dikatakan pula bahwa peran mubaligh/mubalighah di masyarakat adalah pengawal akhlak atau moral. Oleh karenanya maka materi yang harus disampaikan tentunya tentang bagaimana meningkatkan kualitas akhlakul karimah bagi umat untuk menjadikan daerah Kabupaten Bantaeng sebagai daerah yang baldatun tayyibatun wa rabbun Ghafur sehingga Bantaeng akan menjadi daerah yang jauh lebih baik, tandasnya.

Kontributor: Nur Abdal Patta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.