muisulsel.or.id – Umat Islam diharapkan berhati-hati dalam menerima dan meneruskan informasi, baik informasi yang diterima secara langsung, maupun informasi yang diterima melalui berbagai platform media sosial.
“Tidak semua informasi yang kita terima, baik secara langsung maupun melalui media sosial, itu benar adanya. Belum tentu benar, belum tentu baik, belum tentu bermanfaat. Bisa jadi informasi yang kita terima secara langsung maupun melalui media sosial itu adalah informasi yang tidak benar, tidak bermanfaat, bahkan bisa jadi akan membahayakan diri kita, akan membahayakan bagi orang lain,” kata Anggota Komisi Kominfo Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulsel, Asnawin Aminuddin.
Peringatan itu ia sampaikan saat membawakan ceramah pada acara Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah (PQJI), di Aula Kantor Desa Pallangga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Jumat, 09 Agustus 2024.
Asnawin kemudian mengutip Al-Qur’an, Surah Al-Hujurat, surah ke-49, ayat 6, yang artinya; “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
“Maka hati-hatilah dalam menerima informasi. Hati-hati kalau ada orang yang membawa berita. Teliti dulu kebenarannya, apalagi kalau yang membawa berita itu memang selama ini dikenal sebagai orang yang fasik, biasa berbohong. Jangan sampai kita mencelakakan diri kita, mencelakakan orang lain, yang akhirnya kit menyesalinya di kemudian hari,” kata Asnawin yang juga Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Acara Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah (PQJI) dihadiri Kepala Desa Pallangga, Amrah, dan Sekretaris Desa Pallangga, Abdul Kadir Marzuki, aparat desa, serta sejumlah ibu-ibu dan bapak-bapak serta pemuda dan remaja setempat.
Sekretaris Desa Pallangga, Abdul Kadir Marzuki, menjelaskan kegiatan Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah (PQJI) baru pertama kali diadakan kembali setelah cukup lama ditiadakan dengan terjadinya Pandemi Covid-19.
“Sudah cukup lama kegiatan Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah ditiadakan, sejak terjadinya Pandemi Covid-19. Jadi kegiatan Jumat Ibadah hari ini adalah yang pertama dilaksanakan sejak terjadinya Pandemi Covid-19,” jelas Abdul Kadir Marzuki.