Ust Bustaman Arsyad, S.Ag M.Ag (Imam Masjid Raya Makassar)
Makassar, muisulsel.or.id – Allah Swt memerintahkan kepada seluruh umat Islam untuk melaksanakan salat lima waktu dalam sehari semalam. Namun, dalam pelaksanaannya, salat itu ada yang diterima tetapi ada pula yang tidak diterima.
Sedangkan salat yang tidak diterima ini ada dua macam pula. Ada salat yang sah tetapi tidak diterima dalam makna tidak mendapat pahala, dan ada pula salat yang tidak sah dan tidak diterima oleh Allah Swt.
Sah dan diterimanya salat kita, itu merupakan hak priogratif milik Allah dan tak ada siapa pun yang bisa mengganggunya. Oleh karenanya jika salat kita diterima maka itulah yang akan membela dan mendoakan kita kelak di akhirat sebagaimana sabda Rasulullah: Ya Allah jagalah orang ini sebagaimana ia senantiasa menjaga saya sewaktu di dunia.
Maknanya adalah menjaga salat itu berarti ia memperbaikinya, selalu mengerjakannya tepat waktu dan tidak suka menunda-nunda waktu salat, dalam artian selalu salat di awal waktu.
Lalu bagaimana orang yang jelek salatnya, orang yang tidak diterima salatnya? Ialah orang yang tidak berusaha memperbaiki salatnya, tidak berusaha memperbaiki rukuknya dan sujudnya, maka orang seperti ini akan dilemparkan salat itu ke wajahnya karena tidak sah dan tidak diterima.
Orang-orang yang tidak diterima salatnya termasuk mereka yang nekat salat sendirian dan tidak berusaha memperbaiki atau menjamin bacaan salatnya. Oleh karenanya jika kita merasa ragu dan tidak yakin dengan bacaan salat kita, maka jalan yang terbaik adalah melakukan salat berjamaah.
Sifat lain dari salat ini dapat kita simak dalam penjelasan hadis berikut dalam video ini.
Kontributor: Nur Abdal Patta