Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI) Sulawesi Selatan Dr KH Waspada Santing di seminar Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah membawakan materi tentang produk-produk halal UKM
Tema acara tahun ini ialah “Bersinergi Untuk Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Maju dan Berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Selatan”. Acara ini juga diawali dengan opening cermemony yang dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Drs H. Juri Rahman, MSi.
Dalam pemaparannya, Waspada Santing mengungkapkan bagaimana menggaungkan program optimalisasi gerakan infak dan sedekah.
Menurutnya, di Sulawesi Selatan ini sedang di galakkan program wisata halal. Tentunya hal itu harus dibarengi dengan kuliner-kuliner yang telah bersertifikat halal.
“Data dari dinas Koperasi dan UKM pemprov Sulsel mengatakan bahwa baru sekitar 40.000 UKM yang telah bersertifikat halal. Sementara pelaku usaha UKM itu jumlah yang terdata sekitar 165.000 usaha kuliner,” kata Waspada Santing dalam uraiannya di hotel Claro, Makassar, Selasa 1 Oktober 2024.
Sementara untuk hewan sembelihan yang halal, sebagai bagian dari produk halal menunjukkan data juru sembelih halal (Juleha) itu belum mencapai seratus orang.
“Kepala perwakilan Bank BI mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan wajib halal Oktober dan itu berlaku mulai tanggal 17 ini. Jika seandainya untuk Makassar, Bank BI mau mengintervensi 41 lembaga perbankan, ditambah perguruan tinggi, BUMD, BUMN, ditambah lagi Pemda dan Pemprov, semuanya berkolaborasi untuk membantu program sertifikasi halal, maka pelaku usaha kuliner UKM ini bisa semua tersertifikasi,” lanjutnya.
Ia menambahkan jika hal ini dapat dilakukan di tiap-tiap daerah di Indonesia, maka cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia itu bisa tercapai. Apa lagi jika melihat data dunia bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, sebelum dikalahkan oleh Pakistan yang saat ini telah menempati urutan pertama mengalahkan Indonesia.
Di lembaga yang ia naungi, kata Waspada, yakni Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Makassar, ada beberapa tahapan proses yang harus dilalui untuk setiap dana yang akan disalurkan oleh Baznas Makassar. Antara lain proses permohonan, verifikasi, croscheck lapangan, assesment, dan terakhir keputusan rapat secara kolektif.
Opening Ceremony Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah ini dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat dan ketua-ketua lembaga yang ada di Kota Makassar.
Kontributor: Nur Abdal Patta