Gowa, muisulsel.com – Bila merasa tak nyaman atau ini salah dan itu salah, jangan dilakukan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Sulsel Prof Dr Natsir Siola saat membuka acara Diskusi Publik tentang Ukhuwah.
Diskusi Ukhuwah yang diselenggarakan oleh Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan ini mengambil tema, Dengan Nilai Ukhuwah Wujudkan Moderasi Beragama Merawat Keutuhan Bangsa,
Ruang Studio Fakultas Ushuluddin Kampus UIN Alauddin Makassar menjadi spot pelaksanaan kegiatan tersebut. Senin, 26/12/2022.
Menurut Prof Natsir Siola pada pembukaannya, ia mengatakan bahwa di Majelis Ulama itu dalam berukhuwah bila mana ada perasaan tak nyaman apalagi sampai mengatakan ini salah atau itu salah maka jangan dilakukan.
Kemudian yang kedua adalah harus saling menjaga kerukunan dan inilah salah satu tujuan dialog pada hari ini relevansi dan urgensinya dalam rangka memperkuat Ukhuwah sebagai sesama anak bangsa.
“Jangan hanya karena tiga kalimat Selamat Hari Natal, dunia ini menjadi kacau balau. Nah ini kan tidak level. Justru dunia ini kita harus jaga, bukan hanya karena tiga kalimat akan tetapi dengan segala daya dan upaya kita” ungkap Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah.
Dialog ini pun, lanjut Mustari, adalah dalam rangka untuk memberikan satu wawasan kepada kita bahwa pengetahuan itu harus selalu dinamis dan berubah-ubah. Tidak bisa menganggap satu pandangan dan satu referensi sebagai suatu kebenaran, sebab kebenaran itu bisa berpijak pada banyak rujukan dan literatur.
“Program moderasi beragama ini sedang gencar di tengah-tengah kita, baik oleh Kementerian Agama sebagai detektor program ini maupun oleh kita semua umat beragama. Ini menandakan bahwa umat Islam itu sudah relevan baik untuk program moderasi maupun untuk program kita sebagai sesama anak bangsa,” pungkas Mustari saat mengakhiri sambutannya.
Pada kegiatan diskusi publik ukhuwah ini menghadirkan tiga orang pemateri, diantaranya Prof Dr H Natsir Siola, Prof Dr H Kadir Ahmad, Dr Mahmud Suyuti. Turut hadir juga dari kalangan mahasiswa dan pengurus Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Sulsel.
Kontributor: Nur Abdal Patta
