Ketua Umum MUI Sulsel: Buya Syafii Maarif Teladan Beragama dan Berbangsa

Makassar, muisulsel.com – Sosok teladan. Begitu Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii di mata Ketua Umum MUI Sulsel Anregurutta Prof Dr KH Najamuddin Abduh Shafa Lc MA.

“Buya Maarif teladan dalam beragama dan berbangsa,” kata Anregurutta Najamuddin.

Buya Syafii Maarif, ketua umum PP Muhammadiyah 1998-2005, meninggal dunia Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

“Beliau adalah tokoh pemersatu dan moderat dalam beragama. Ini adalah duka Indonesia karena kehilangan tokoh yang menjadi panutan,” kata Prof Najamuddin.

Najamuddin juga mengenang Buya Syafii Maarif ulama dan cendekiawan yang sangat berkontribusi untuk negara.

Buya Syafii (duduk pegang tongkat/celana hitam) naik KRL ke Istana Bogor, diabadikan detikcom, Ahad (13/8/2017). (Foto: Dok. LSBO PP Muhammadiyah)

Wakil Ketua Umum MUI Sulsel Dr KH Mustari Bosrah MA juga menyampaikan dukacita atas wafatnya Buya Syafii Maarif (86).

“Buya sosok manusia yang langka karena memiliki pemikiran Islam yang luas,” kata KH Mustari Bosrah yang juga wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.

Di mata KH Mustari, Buya Syafii Maarif selalu mengedepankan dakwah yang lemah lembut dan tidak pernah menggunakan kekerasan.

“Buya Maarif juga merupakan sosok yang begitu tegas dalam pemikiran ibadah dan sangat moderat ketika berkaitan dengan dunia sehingga sangat toleran dengan agama lain,” ujar Mustari.

Di internal Muhammadiyah, lanjut Mustari, Beliau juga telah berhasil mendorong kader muhammadiyah untuk berkemajuan dalam berpikir.

Buya Syafii semasa hidup gemar mengendarai sepeda.

Mustari juga mengenang kontribusi pemikiran ke-Indonesia-an Buya Syafii Maarif.

“Buya Maarif juga pernah menyampaikan bahwa dasar Pancasila sangat Islami. Beliau juga banyak memberi sumbangsih pemikiran bagi bangsa Indonesia,” tutur KH Mustari.

Disalati Presiden dan Sultan

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sebagai imam salat jenazah almarhum Buya Syafii, di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat sore.

Presiden Jokowi ikut serta melakukan salat jenazah almarhum Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto/BPMI Setpres/Agus Suparto

Turut sebagai makmum, yaitu, Presiden RI Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan tokoh lainnya.

BACA JUGA:

“Semoga Buya Syafii Husnul Khatimah”

Di TikTok Salat Jadi Candaan, Hukumnya? MUI Sulsel Jawab Haram dan Pelecehan Agama

Sabtu (14/5/2022), Buya Syafii Maarif dilarikan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Buya dikabarkan sesak napas dan kemudian sempat membaik. Namun, esok harinya Buya menghembuskan napas terakhir.

إنا لله و إنا إليه راجعون. أللّهمّ اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه وأكرم نزوله ووسّع مدخله. وأدخله الجنّة وأعذه من عذاب القبر وفتنته ومن عذاب النّار.

آمّين يآ ربّ العالمين.

Semoga beliau (Buya Syafii) husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do’a dari semuanya.

Demikian kabar duka yang disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, kemarin. Kabar duka viral di media sosial. (Ilham/Irfan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.