Jakarta, muisulsel.com – Kini Pondok Pesantren DDI Mangkoso resmi punya kantor perwakilan sekaligus mess di wilayah Jabodetabek. Tepatnya di Kompleks IPTN Cibubur atau yang dikenal Kompleks BJ Habibie, Depok.
Mess DDI Mangkoso ini merupakan rumah wakaf dari H Abd Hamid Muhammadin MSc. Rumah mewah yang berdampingan rumah Presiden ke-3 RI B.J Habibie (almarhum).
Hari ini serah terima wakaf digelar di rumah tersebut. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sulsel AGH Prof Dr Faried Wadjedy Lc MA hadir menerima sekaligus meresmikan sebagai mess dan perwakilan DDI Mangkoso.
Anregurutta Faried Wadjedy yang juga Pimpinan Pesantren DDI Mangkoso hadir bersama Wakil Ketua Umum PB DDI Helmy Ali Yafie, Founder Bosowa HM Aksa Mahmud, Bupati Barru Ir H Suardi Saleh MSi, Ketua IADI Mangkoso H Arham Basit Lc, Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr KH Muammar Bakry Lc MA yang juga alumni DDI Mangkoso,
Selanjutnya, Ketua STAI DDI Mangkoso Dr Muhammad Agus M ThI yang juga anak menantu Gurutta Prof Faried Wadjedy, Kepala Kemenag Barru Jamaruddin Bado, dan alumni DDI Mangkoso lainnya.
Jamaruddin Bado didapuk membawakan sambutan dalam acara penyerahan wakaf.
Pewakif Abd Hamid menyatakan bahwa rumah yang telah diwakafkan sebagai tabungan yang sesungguhnya. Cikal bakal wakaf berkat hubungan baik yang lestari antara Abd Hamid dan Anregurutta Faried semasa menuntut ilmu di Mesir.
Para Gurutta yang hadir kemudian mengamanahi Arham Basit menjadi ketua mess dan perwakilan DDI Mangkoso ini. Arham diminta mengelola secara produktif.
Harapan Gurutta Helmy, mess DDI menjadi sentral aktivitas dan informasi DDI Mangkoso di Jabodetabek dan masyarakat serta simpatisan dan alumni DDI terutama DDI Mangkoso.
“Selain itu diharapkan tempat ini menjadi center gerak dakwah DDI secara keseluruhan,” kata KH Helmi Ali Yafie saat sambutan.
Bupati Suardi Saleh, mengatakan, “Fungsi kantor ini menjadi pengembangan sayap di daerah Jabodetabek yang boleh jadi mimpi mimpi Anregurutta Faried Wadjedy.”
HM Aksa Mahmud mengatakan, menyerahkan harta ke DDI melalui wakaf adalah keberkahan yang besar seperti yang dia alami selama bersama Anregurutta Ambo Dalle Allahu Yarhumuh.
“Dan bagi saya Mangkoso adalah tempat keberkahan bagi DDI,” ujar Aksa Mahmud, putra terbaik Barru.
Dalam tausiahnya, Anregurutta Faried Wadjedy menyampaikan, “Posisi wakaf dalam mengembangkan agama terutama untuk pendidikan agama, alhamdulillah terbukti bahwa banyak alumni Mangkoso yang telah membangun pesantren di beberapa daerah.”
Anregurutta Faried kerap keliling daerah dipanggil meresmikan langsung pesantren-pesantren milik alumni Mangkoso, termasuk Pesantren DDI Abrad Makassar. (*)