Ketum MUI Sulsel Buka Secara Resmi Forum Silaturahmi Kemanusiaan

Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Prof Dr KH Nadjamuddin AS, Lc MA, membuka secara resmi kegiatan forum silaturahmi kemanusiaan yang di adakan oleh Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Sulsel yang terlaksana di kafe Arnum, Jl. Tupai, Makassar, Selasa (26/12/2023).

Gurutta Nadjamuddin mengutip perkataan Prof Qurays Shihab yang berpendapat bahwa orang yang pertama mengucapkan Natal adalah Nabi Isa itu sendiri, sebagaimana yang termaktub dalam Alquran di mana Nabi Isa memberikan ucapan selamat atas kelahiran dirinya.

“Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat hari Natal, semoga kita semuanya berbahagia, damai, aman, terutama di tahun ini kita akan memasuki tahun politik,” ucapnya mengawali sambutan.

Gurutta Nadjamuddin menjelaskan bahwa dalam Islam itu memiliki tiga konsep persaudaraan. Yang pertama adalah konsep persaudaraan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah.

Yang di maksud dengan ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan seagama atau sama-sama sebagai pemeluk agama Islam. Sedangkan ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan sesama warga negara, yang harus saling menghormati tanpa melihat agama dan kepercayaan.

Adapun yang ketiga adalah ukhuwah basyariyah yang artinya persaudaraan sesama manusia, persaudaraan ini tidak lagi melihat ia dari bangsa mana, atau dari kewarganegaraan apa.

“Kami selaku pengurus MUI sangat mengharapkan agar dapat duduk bersama, dan menjaga NKRI kita, semoga pesta demokrasi yang akan kita hadapi ini berjalan dengan damai, aman dan tenteram,” tukas guru besar bahasa Arab kampus Unhas ini.

Ia juga berharap dengan forum silaturahmi kemanusiaan ini dapat di tularkan kepada masyarakat sekitar, terlebih yang hadir dalam forum ini adalah para tokoh agama, dengan begitu akan lebih memudahkan untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait hal ini.

Sementara itu Ketua Bidang Hubungan Antar Umat Beragama Prof Andi Majdah yang juga sempat memberikan pandangannya, mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat besar. Di tahun 2030 Indonesia menjadi bangsa yang terbanyak generasi mudanya.

Ia melanjutkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya, oleh karenanya jika generasi muda tidak diajarkan atau dididik sejak dini tentang perlunya memahami keberagaman dan menghormati perbedaan, maka bangsa lain akan mudah memasuki dan menguasai Indonesia.

Kegiatan ini juga melibatkan seluruh unsur enam agama yang ada di Sulsel dan menggelar diskusi kemanusiaan. Antara lain yang hadir seperti Walubi, Permabudhi, Keuskupan Agung, perwakilan tokoh umat Hindu, Pendeta dari umat Kristen dan tokoh agama lainnya. Hadir pula Ketua Umum MUI, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum MUI Sulsel, dan juga para pengurus Komisi Hubungan Antar Umat Beragama.

Kontributor: Nur Abdal Patta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.