Makassar, muisulsel.or.id – Komisi Hubungan Antar Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan dalam programnya menjelang akhir tahun menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) dengan tema silaturahmi kemanusiaan.
Kegiatan ini juga melibatkan seluruh unsur enam agama yang ada di Sulsel dan menggelar diskusi kemanusiaan. Antara lain yang hadir seperti Walubi, Permabudhi, Keuskupan Agung, perwakilan tokoh umat Hindu, Pendeta dari umat Kristen dan tokoh agama lainnya yang dilaksanakan di kafe Arnum, Jl. Tupai, Makassar, Selasa (26/12/2023).
Dalam silaturahmi kemanusiaan itu, Ketua Komisi Hubungan Antar Umat Beragama, Prof Dr KH Wahyuddin Naro, MA, saat mengawali silaturahmi ini mengatakan alasan mengapa kegiatan tersebut mengambil tema kemanusiaan, oleh karena komisi inilah satu-satunya yang memiliki forum kemanusiaan pada MUI, dan tidak dimiliki oleh MUI lainnya atau bahkan lembaga lainnya yang ada di Indonesia.
Komisi ini telah melakukan beberapa pembauran dengan penganut agama lain. “MUI Sulsel sangat konsen terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Komisi ini pun telah melakukan anjangsana ke berbagai tempat ibadah, kantor, dan sekretariat tempat ibadah enam agama telah di kunjungi,” ujarnya dalam sambutan.
Ketua Forum Kemanusiaan Lintas Agama ini mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang menjadi poin utama dalam menjalin hubungan lintas agama. Poin pertama adalah pendekatan pendidikan, atau boleh juga melalui pendekatan pengembangan kesadaran sosial bagi seluruh warga bangsa.
Wahyuddin Naro melanjutkan, “Poin yang kedua adalah melakukan promosi terhadap toleransi, dan empati sesama manusia. Hal inipun di awali dengan pendidikan, agar anak-anak kelak memiliki kesadaran akan keberagaman, dan akan menghargai keberahaman itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam negara yang majemuk,” jelas mantan Warek II kampus UINAM ini.
Sedangkan poin ketiga kata Prof Naro, yakni promosi terhadap kesadaran sosial masyarakat. Jika kita berbicara kesadaran sosial, maka yang menjadi frame dalam hidup kita adalah bagaimana menyadarkan tiga asas yang melekat dalam diri manusia, kendati pun kebanyakan manusia hanya melihat satu asas saja dan selebihnya tidak di perhatikan.
Senada yang di ucapkan oleh Ketua Bidang Hubungan Antar Umat Beragama Prof Dr Ir Andi Majdah M Zain, yang mengatakan kalau kegiatan ini adalah momentum yang sangat tepat, terlebih masih dalam rangka perayaan Natal bagi umat Kristiani.
“Selamat kepada teman-teman yang merayakan Natal, semoga di tahun ini kehidupan dan kemanusiaan akan menjadi lebih baik lagi,” ucap mantan Rektor kampus UIM Al-Gazali Makassar.
Andi Majdah mengatakan bahwa banyak bangsa-bangsa lain yang ingin belajar kepada Indonesia, oleh karena di tengah terjadinya konflik-konflik di negara lain karena perbedaan agama, tetapi di Indonesia justru tetap harmonis dan saling menghargai satu sama lain. Hal ini tak lain bangsa Indonesia masih memegang teguh persatuan dalam kemajemukan, keberagaman, dan perbedaan.
Kegiatan ini hadiri oleh Ketua Umum MUI, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum MUI Sulsel, dan juga para pengurus Komisi Hubungan Antar Umat Beragama.
Kontributor: Nur Abdal Patta