Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Umum MUI Sulsel mengatakan bahwa MUI itu adalah wadah untuk mempersatukan seluruh elemen dan organisasi yang ada di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum MUI Sulsel AG Prof Najmuddin saat memberikan sambutannya pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw 1444 H di Baruga Angin Mamiri Rujab Walikota Kota Makassar.
Kegiatan Isra Mi’raj yang diselenggarakan oleh pengurus daerah Nurul Haq Mabbiritta yang dirangkai dengan pelantikan, pengukuhan dan rapat kerja dewan pengurus daerah dan dewan pengurus cabang se Sulawesi Selatan, dengan tema: Persatuan, Kesatuan dan Kebersamaan Dalam Keberagaman Menjadi Kekuatan Untuk Masyarakat Adil, Makmur dan Sejahtera Berkat Rahmat dan Ridha Allah Swt.
Melansir Prof Najmuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa MUI adalah merupakan tempat untuk berkunjung seluruh organisasi keislaman, bahkan berbagai profesi atau yang mempunyai keahlian. Oleh sebab bukan hanya membahas hanya bidang Tafsir dan ilmu fiqih saja akan tetapi juga membahas bidang ekonomi dan bidang hukum dan bidang lainnya yang diperlukan, Sabtu (18/02/2023).
“MUI itu sendiri adalah sebuah wadah untuk mempersatukan seluruh elemen dan organisasi yang ada di Indonesia khususnya yang ada di daerah kita Sulawesi Selatan ini, sehingga hingga hari ini masih menjadi rujukan dan kepercayaan dari berbagai instansi,” ungkap Ketua Guru Besar Kampus UIM Makassar ini.
Prof Najmuddin pun memaparkan beberapa tugas dari Majelis Ulama Indonesia sesuai dengan pedoman dari MUI Pusat, yang pertama adalah Khadimul Ummah yang artinya adalah pelayan umat sehingga MUI itu haruslah menjadi pelayan masyarakat terutama yang berkaitan dengan persoalan-persoalan keagamaan dan sesuai dengan tupoksi yang telah ditentukan.
Poin keduanya ia melanjutkan, Shadiqul Hukumah yang artinya adalah Mitra pemerintah, sehingga MUI itu haruslah mendukung seluruh program-program pemerintah yang tujuannya membangun masyarakat untuk kesejahteraan dan sebagainya, oleh karenanya MUI tidak boleh menentang apa yang menjadi program pemerintah tersebut selama program itu tidak menyimpang dari syariat Islam.
Sedangkan poin yang ketiga Ketum MUI menjelaskan bahwa tugas dari MUI itu adalah Himayatul Ummah yang artinya menjaga umat dari seluruh paham-paham yang bisa menyebabkan penyimpangan ajaran Islam.
Beberapa contoh dari tugas MUI sebagai Himayatul Ummah adalah seperti menyebarnya paham-paham yang menyimpang dari ajaran ajaran Islam seperti aliran Bab Kesucian yang ada di Gowa dan aliran Hakikinya Hakiki yang ada di Makassar, di mana keduanya sempat viral beberapa waktu yang lalu, tandas Ex Dekan Fakultas Sastra Unhas Makassar ini.
Sementara itu, yang membawakan ceramah Isra Mi’raj yang dirangkai dengan pelantikan, pengukuhan pengurus Nurul Haq Mabbiritta adalah Dr Mahmud Suyuti dan dihadiri oleh Asisten satu Pemkot Makassar yang sebelumnya memberikan sambutannya, hadir pula Ketua Dewan pengurus daerah dan Ketua Umum Nurul Haq yang juga memberikan sambutannya dan disaksikan oleh seluruh pengurus se Sulawesi Selatan.
Kontributor: Nur Abdal Patta