Launching Dapur Kebaikan, Prof Nadjamuddin Ingatkan Pentingnya Kepercayaan

Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Prof Dr KH Nadjamuddin AS, Lc MA, menyampaikan akan pentingnya meningkatkan kepercayaan para pewakaf dalam acara peresmian (launching) Dapur Kebaikan yang di sponsori oleh Bank Indonesia.

Hal tersebut di ungkapkan olehnya saat dirinya memberikan sambutan dalam kegiatan peresmian dapur kebaikan. “Yang paling penting untuk di perhatikan oleh para amil zakat adalah menjaga kepercayaan masyarakat yang mewakafkan hartanya untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Karena hal itu menjadi kunci utama dalam memungut zakat dari masyarakat,” tegas KH Nadjamuddin.

Kegiatan ini di prakarsai oleh Baitulmaal Muamalat (BMM) yang dilaksanakan di rumah Dapur Kebaikan Jl. Waduk Tunggu Pampang no.31 Antang Makassar, pada Selasa, 5 September 2023, yang dihadiri oleh perwakilan pimpinan Bank Indonesia, Ketua Baznas Provinsi Sulsel, Ketua Baitulmaal Muamalat, perwakilan kanwil Kemenag dan masyarakat sekitar yang turut berperan dalam rumah dapur kebaikan ini.

Selain itu ditambahkan pula olehnya, apabila masyarakat sudah memahami dengan baik dan telah mempercayakan zakatnya pada para amil, maka akan lebih mudah bagi para amil untuk mengelola harta pewakif yang ingin mengeluarkan zakatnya.

Guru besar Bahasa Arab Unhas ini memberikan contoh saat ia menempuh pendidikan di Mesir. Ia mengatakan bahwa selama dirinya berada disana, semua biaya pendidikan dan tempat tinggal itu di tanggung oleh Universitas Al-Azhar tempat ia menimba ilmu agama.

“Sepuluh tahun menempuh pendidikan di Mesir, itu biayanya di tanggung oleh Universitas. Mengapa demikian, oleh sebab tingginya kepercayaan orang-orang kaya yang menitipkan hartanya kepada kampus untuk dikelola penyaluran zakatnya,” ujar Nadjamuddin sembari memberikan contoh-contoh lain dihadapan para tamu yang hadir.

Ditempat yang sama, Ketua Baitulmaal Muamalat Muhammad Akram yang juga selaku pemprakarsa kegiatan ini menerangkan bahwa apa yang dilakukan oleh lembaganya adalah sebuah model pemberdayaan yang diperuntukkan bagi para ibu-ibu yang berada di lingkup dapur kebaikan.

“Di daerah ini pun terdapat 1600 kk dhuafa yang pekerjaan sehari-harinya sebagai buruh harian dan pemulung, serta anak-anak jalanan. Mereka inilah yang setiap harinya di distribusikan bantuan makanan,” ucap Akram menjelaskan programnya.

Ditambahkan pula, bahwa saat ini pun banyak warga sekitar yang menjadi korban kekerasan rumah tangga sehingga anak-anak mereka terlantar. Dengan hadirnya program ini maka lembaga kami merangkul mereka dan memberdayakannya sehingga usaha ini menghasilkan profit, tambah Ketua BMM ini.

Peresmian dapur kebaikan oleh BMM ini pun ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketum MUI Sulsel bersama perwakilan BI dan para tamu undangan lainnya yang sempat hadir.

Kontributor: Nur Abdal Patta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
MUI MENJAWAB: Silahkan ajukan pertanyaan seputar Islam, akan dijawab Langsung ULAMA dari MUI SULSEL.