Bone, muisulsel.or.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone menggelar Musyawarah Daerah (Musda) dan menetapkan Prof Dr KH M Amir HM, M.Ag, sebagai Ketua Umum terpilih oleh tim formatur.
Musda MUI Bone ini juga diselenggarakan guna melakukan evaluasi kepengurusan MUI pada periode 2019-2024 yang bertempat di aula Masjid Al Markas Al Ma’arif, Ahad 29 Desember 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI Sulawesi Selatan Prof Dr KH Kamaluddin Abunawas, M.Ag, yang membuka secara langsung Musda ini.
Turut hadir di tempat ini Asisten 1 Setda Bone, Anwar, SH MH, mewakili Pj Bupati, yang juga berkesempatan memberikan sambutan pemerintah daerah, Dr H Abd Rafik, M.Pd, selaku Kakan Kemenag, Ketua Baznas Drs H Zainal Abidin, sejumlah perwakilan ormas Islam Kabupaten Bone, dan seluruh pengurus MUI kabupten dan kecamatan serta para kepala KUA, memenuhi ruang rapat.
Sesaat sebelum membuka musda Bone, Prof KH Kamaluddin Abunawas menyampaikan Musda ini digelar karena mengingat masa kerja mereka sudah habis dan diharapkan hari ini sudah harus ada ketua baru MUI Kabupaten Bone yang terpilih.
Dirinya pun menjelaskan jika pengurusan itu ada satu sosok yang terpenting yaitu adalah sekretaris MUI, karena sekretaris inilah yang menjalankan roda organisasi. Kalau ia mandek, itu agak berat makanya hendaknya semua harus terlibat dalam mengerjakan tugasnya masing-masing dan Insya Allah semuanya akan berjalan dengan lancar.
“Jika memang sudah ada yang disepakati dan kita sudah menganggap yang terbaik, kenapa tidak itulah saja yang ditetapkan dan tidak usahlah ada voting voting lagi,” ungkap guru besar kampus UINAM ini.
Dirinya mengharapkan agar MUI boleh bisa lebih maju dibanding tahun-tahun sebelumnya, penilaian kami dari provinsi sangat bagus dan mudah-mudahan ini bisa lebih ditingkatkan. Begitupun dengan pemerintah daerah, Prof Kamaluddin menginginkan pemerintah daerah selalu menggandeng MUI dalam tugas-tugasnya. Karena organisasi ini tidak bisa jalan tanpa adanya dukungan pemerintah.
Dikatakan pula olehnya Sinergi ulama dan pemerintah daerah sangatlah luar biasa, karena dihadiri dua ujung tombak keagamaan yakni Majelis Ulama dan Kementerian Agama dan hari ini, itu diperlihatkan keduanya hadir.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan kepada pemerintah daerah mungkin sebagusnya jika MUI memiliki kantor sendiri agar mudah membahas misi dan visi pemerintah. MUI Bone pun langsung mendapat jawaban dari Asisten satu Setda Bone.
Tak hanya itu, dirinya berpesan agar diadakan kaderisasi atau mengkader calon-calon mubaligh di bulan Ramadan ini dikumpulkan di setiap Kecamatan, tentu mereka juga akan merasa bangga jika diwawancarai dengan mengatakan dirinya ini adalah lepasan dari kader MUI Kabupaten Bone.
Ketua umum MUI Bone Prof Dr KH M Amir HM, mengatakan dalam sambutannya bahwa pada dasarnya fungsi ulama baik pengurus di Kabupaten maupun di kecamatan selalu dapat menuntaskan hal-hal yang disoalkan.
Dalam kontes ulama dan lembaga keutamaan sangat dibutuhkan perannya dalam membina dan menuntun pengikut aliran sesaat kembali ke jalan yang benar mengenai islah atau perdamaian di antara pihak-pihak yang berkonflik dan berselisih di kalangan umat.
“Semua pengurus Kabupaten Kalau ada masalah saya serahkan kepada yang berkompeten begitupun di kecamatan semuanya itu saya minta diselesaikan dengan pemerintah Kecamatan,” kata ketua terpilih.
Kontributor: Nur Abdal Patta