Makassar, muisulsel.com – Sesuai dengan surat MUI Sulawesi Selatan mengenai imbauan salat gaib yang diterima oleh pengurus Masjid Al Markas Al Islami Jenderal Muhammad Yusuf Makassar, pengurus Masjid mengumumkan kepada seluruh jamaah sesaat sebelum pelaksanaan salat Jumat.
Pengumuman tersebut diungkapkan oleh protokol Dr Safarudin bersamaan dengan laporan keuangan jumatan dan perkembangan pembangunan yang ada di Masjid Al Markas Al Islami Jend. M Yusuf Makassar, Jumat (25/11/2022).
Sesuai dengan jadwal Jumat yang diumumkan, salat Jumat kali ini dipimpin oleh salah satu Imam Masjid Al Markaz Drs KH Hasan Basri Ahmad di mana Khatib yang akan membawakan khutbah adalah Prof Dr H Jalaluddin Rahmat dengan mengambil tema Jabatan merupakan Jembatan Emas menuju Keridhaan Allah
Usai protokol melaporkan, tepat jam 12 azan pertama dikumandangkan dan 10 menit selanjutnya dilanjutkan dengan naiknya Khatib ke mimbar dirangkaikan dengan khutbah kedua yang menjadi tanda pelaksanaan ibadah salat Jumat dimulai.
Ratusan jamaah Masjid Al Markas Al Islam yang terdiri dari tiga lantai mendengarkan dengan seksama materi khutbah yang dipaparkan oleh Khatib selama kurang lebih dari 20 menit
Setelah salat Jumat khotib langsung berdiri dan mengingatkan para jamaah untuk melaksanakan salat gaib. Hampir seluruh jamaah kembali berdiri di tempatnya untuk melaksanakan salat gaib atas bencana yang diderita oleh warga Cianjur Jawa Barat.
Salat gaib dengan empat kali takbir pun dilaksanakan oleh seluruh jamaah yang dipimpin oleh imam masjid dan diakhiri dengan doa
Adapun tata cara shalat gaib sebagai berikut, diawali dengan Niat, kemudian membaca surat al Fatihah setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Pada takbir kedua membaca shalawat atas nabi minimal shalawat pendek “allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”.
Mendo’akan mayit setelah takbir ketiga yang berbunyi:
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu anhu (untuk Jenazah laki-laki)
Allahummaghfirlaha, warhamha, wa ‘afihi wa’fu anha (untuk Jenazah perempuan)
Allahummaghfirlahum, warhamhum, wa ‘afihi wa’fu anhum (untuk Jenazah yang banyak seperti korban bencana alam)
Dan terakhir, setelah rakaat keempat disunnahkan membaca do’a sebelum salam. Adapun do’a setelah takbir keempat adalah:
اللهم لاتحرمنا أجره ولاتفتنا بعده واغفرلنا وله
Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu (untuk Jenazah Laki-laki)
Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha waghfirlana walahua (untuk Jenazah perempuan)
Allahumma la tahrimna ajrahum wala taftinna ba’dahum waghfirlana walahum (untuk Jenazah yang banyak seperti korban bencana alam)
Artinya; Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitnah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia.