Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin Abd Shafa Lc MA ulas perjuangan Nabi Ibrahim saat mengisi khutbah Idul Adha di Lapangan Emys Saelan Makassar pada Kamis (29/6/2023).
KH Nadjamuddin membawakan khutbah yang berjudul “Dengan spirit berkorban yang Diajarkan Islam, Kita Siap Mengorbankan Apa yang Kita Miliki Untuk Berpartisipasi Dalam Menyukseskan Pembangunan yang Dicanangkan Pemerintah”.
Dalam ulasan khutbahnya KH Nadjamuddin mengulas sejarah perjuangan Nabi Ibrahim as dalam menjalankan perintah Allah dengan penuh ketaatan.
“Ketika Nabi Ibrahim as melaksanakan perintah Allah swt untuk menyembelih putranya, Ismail as. Sebelum mereka sampai di tempat yang dituju, tiba-tiba Iblis datang dalam wujud manusia menggoda Nabi Ibrahim as agar menghentikan niatnya tersebut,” katanya.
Lanjutnya riwayat yang lain mengatakan, kala Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail, setan datang mencoba merecoki. Tapi Nabi Ibrahim as tetap teguh untuk melaksanakan perintah itu. Bahkan, lantaran itu setan pun dilempari batu tujuh kali. Dan peristiwa ini terjadi di sekitar Jumrah Aqabah.
Setan rupanya tak mau kehilangan akal, maka setan datang merayu Siti Hajar, isteri Ibrahim, untuk membujuk suaminya agar tidak menyembelih Ismail. Tapi, Siti Hajar tak peduli, malah ia melempari setan dengan batu sebanyak tujuh kali di Jumrah Wustha.
Setan belum menyerah, kini giliran Nabi Ismail yang dibujuknya agar tidak mau dikorbankan ayahnya. Sialnya, Ismail begitu teguh pada pendiriannya, bahkan ia menimpuki setan dengan batu sebanyak tujuh kali di Jumrah Ula.
Dari kisah perjuangan Nabi Ibrahim as menjadi pelajaran buat kita untuk rela berkorban dalam menjalankan perintah Allah swt dengan penuh ketaatan.
Banyak sekali tantangan ketika kita berbuat baik, setan akan selalu menggoda kita untuk menjauhkan kita dari Allah swt.Sebagaimna dalam Surah Al A’raf setan telah berjanji akan menggoda manusia dari segara arah.
Begitupun seorang pemimpin selalu saja digoda dan dihasut oleh setan untuk menghalangi program-program yang telah direncanakan.
Olehnya itu, kita harus berusaha dan tetap menjalankan kebaikan untuk agama, bangsa dan negara. Butuh pengorbanan dan kesabaran dalam menjalankan amanah yang diberikan.
Tak hanya Nabi Ibrahim, istrinya Siti Hajar juga banyak memberi pelajaran bagi kita untuk tetap berusaha dan penuh perjuangan.Hal ini bisa kita baca sejarahnya ketika Siti Hajar bolak balik antara Bukit Safa dan Marwah dalam mencari air minum untuk putranya Ismail as. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Sa’i yang menjadi rukun haji atau umroh bagi yang melaksanakannya
KH Nadjamuddin juga berpesan agar momentum Idul Adha ini masyarakat terus menjaga kedamaian, keamanan, persatuan serta selalu mendukung program pemerintah baik walikota atau gubernur.
*Irfan Suba Raya*